SEMARANG, KOMPAS.com -Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto mengunjungi kediaman keluarga PNS Bapenda Kota Semarang yang ditemukan tewas terbakar, Iwan Boedi, di Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Kamis (8/6/2023).
Benny mengatakan kedatangannya tersebut untuk menyampaikan perkembangan kasus sekaligus menguatkan keluarga Iwan Boedi.
"Kami menyempatkan hadir silaturahmi, untuk menguatkan kalau ada hal-hal dan lain sebagainya. Dari yang yang kami lakukan di sini, tentunya menjadi bahan untuk melapor pada pimpinan kami Pak Menkopolhukan, selaku Ketua Kompolnas, bagaimana nanti koordinasi lintas instansi dan sebagainya," tutur Benny kepada awak media.
Baca juga: Istri Gus Dur Temui Keluarga Iwan Boedi, Saksi Kasus Korupsi yang Dibunuh di Semarang
Sebagai informasi, Iwan Boedi ditemukan tewas terbakar di kawasan Marina pada (8/9/2022) Sebelumnya korban sempat dilaporkan hilang sejak (24/8/2022). Tepatnya sehari menjelang dirinya diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi.
Setelah sembilan bulan berlalu, pelaku pembunuhan Iwan masih terus diburu. Ia mengaku mendapati sejumlah kendala dalam proses penyidikan.
"Memang kita mengikuti dari awal. dalam konteks ini keterbatasan saksi, pembuktian CCTV, dan sebagainya. Tetapi saya yakin dengan keuletan dan pantang menyerah para penyidik suatu saat pasti ada titik terang yang membuka kasus ini," katanya.
Salah satu kendala yang dihadapi adalah CCTV yang ada tidak menangkap perjalanan korban secara utuh. Bahkan handphone milik korban sudah rusak.
"Perlu waktu kita meminta data itu melalui dari perusahaan yang mengelola platform komunikasi," lanjutnya.
Ia meyakini bila kasus ini memiliki motif. Dia berharap masyarakat bisa melaporkan bila mempunyai info yang berkaitan dengan dugaan kasus tersebut kepada pihaknya.
Lebih lanjut, Pengacara keluarga korban, Yunantyo Adi Setiawan mengapresiasi upaya kepolisian yang terus memproses kasus tersebut. Keluarga mengaku lega melihat polisi masih melaporkan perkembangan kasus secara berkala.
"Tadi sudah disampaikan ini menjadi atensi Menkopohukam, yang sekaligus kompolnas, terkait itu kami memang betul-betul masih menaruh harapan kepada kepolisian, kasus ini bisa segera terungkap," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.