BATANG, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan, proyek pembangunan pipa gas bumi Batang-Semarang dilakukan dengan hati-hati. Hal tersebut menyusul adanya temuan Patahan Gringsing yang berpotensi menimbulkan gempa oleh BMKG pada awal Maret lalu.
"Sudah dilakukan kajian teknis, sehingga tidak akan membahayakan dan akan dilakukan dengan hati-hati," kata Arifin Tasrif saat berada di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Rabu (7/6/2023).
Kedatangan Arifin di KITB adalah meninjau stasiun ESDM di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Adanya sesar Gringsing, Arifin mengungkapkan, pipa akan dipasang lebih dalam, sehingga pipa tidak memberikan dampak yang berat di atasnya.
Baca juga: Retakan Tanah di Bima Meluas, Ada Patahan di Lereng Gunung, Warga Mengungsi
"Dibornya lebih dalam ke bawah, supaya lokasi pipanya tidak memberikan dampak terhadap beban yang di atas. Tidak ada kendala," tambah dia.
Arifin menjanjikan pada akhir Juni mendatang, pipa gas dari Semarang sudah akan menyambung ke KIT Batang.
"Progres pembangunan pipa jaringan pipa gas dari Semarang sampai ke lokasi ini tinggal 1,8 Km lagi yang masih belum tersambung. Ada dua titik yang harus dibor di bawah pondasi karena berada di bawah jalan. Saat sudah tersambung, dalam waktu dekat sudah siap menyalurkan gas," jelasnya.
Arifin menambahkan, rencananya pada Agustus mendatang semua sistem pipa gas sudah siap.
Menteri ESDM memperkirakan, kebutuhan gas untuk industri di proyek strategis nasional itu mulai disalurkan sekitar November atau Desember.
"Industri yang pertama memanfaatkan gas adalah rumah keramik. Lalu, untuk penyaluran pipa gas ke KCC Glass akan dimulai kuartal II atau III tahun 2024. Target itu bisa terlaksana jika semua proses berjalan lancar," tambah dia.
Baca juga: Jalanan di Balikpapan Rusak akibat Proyek Pipa Gas, Humas PGN: Akan Kami Kembalikan Semula
Saat ini, pihak PGN sedang mengerjakan perjanjian jual beli gas. Perjanjian itu dilakukan antara pemakai dengan penjual dan diselesaikan dalam dua bulan ke depan.
"Kalau untuk proyeksinya (kebutuhan gas KITB) itu kurang lebih 36 mmscfd (Million Standard Cubic Feet per Day/satuan gas). Itu kalau seluruh pabrik yang besar maupun kecil selesai di bangun," lanjutnya.
Dia mengungkapkan penyaluran gas dilakukan bertahap yaitu penyanbungan akan dilanjutkan dari Batang sampai Cirebon.
Baca juga: Pertagas Fokus Perbaiki Fasilitas Umum yang Terdampak Proyek Pipa Gas Senipah–Balikpapan
Ia menyatakan bahwa penyaluran gas sebesar itu dilakukan bertahap. Adapun untuk penyambungan gas akan dilanjutkan dari Batang sampai ke Cirebon.
Sementara General Manager PT PGN SOR 3 (Jateng-Jatim), Edi Armawiria menambahkan penggelaran pipa tahap I mulai dari Semarang hingga Batang. Progresnya sekarang sudah sekitar 40 persen.
"Pasokan gas ini salah satunya diambil dari Blok Cepu Lapangan Jambaran-Tiung Biru, Bojonegoro," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.