SUMBAWA, KOMPAS.com - Upaya mitigasi bencana kebakaran di wilayah sulit terjangkau terutama di kecamatan Batulanteh perlu dirumuskan pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Kecamatan Batulanteh menjadi sulit terjangkau karena akses jalannya masih belum beraspal, berbukit dan menanjak.
"Banyak tanjakan dan sebrang sungai, jadi sulit mobil pemadam kebakaran yang cukup berat bobotnya naik ke desa-desa diatas ketinggian lebih kurang 67 Mdpl tersebut," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Sahabuddin yang dikonfirmasi Rabu (7/6/2023).
Baca juga: 25 Rumah di Wilayah Sulit Terjangkau di Sumbawa Hangus Terbakar, 33 Jiwa Mengungsi
Menurut Sahabuddin, solusi agar ada armada pemadam kebakaran di dekat kecamatan dirasa tidak mungkin karena aksesnya sulit.
"Keberadaan tim relawan pemadam kebakaran di tingkat desa terutama wilayah sulit terjangkau sangat diharapkan bisa bergerak bersama padamkan api," imbuh Sahabuddin.
Ia juga meminta para kepala desa menganggarkan peralatan pemadam kebakaran menggunakan dana desa terutama wilayah sulit terjangkau.
Apalagi memasuki musim kemarau ini perlu mitigasi agar tidak terjadi bencana kebakaran.
"Minimal bisa pengadaan alat-alat pemadam kebakaran dan kendaraan roda tiga untuk peralatan bersumber dari dana desa," sebut Sahabuddin.
Tercatat warga Kecamatan Batulanteh, Kabupaten Sumbawa rentan mengalami musibah kebakaran. Pada bulan April 2023 terjadi kebakaran di Desa Tepal, Kecamatan Batu Lanteh sebabkan 7 rumah warga hangus dilahap si jago merah.
Baca juga: 25 Rumah di Wilayah Sulit Terjangkau di Sumbawa Hangus Terbakar, 33 Jiwa Mengungsi
Peristiwa yang sama terjadi di penghujung Mei 2023 di Desa Tangkam Pulit mengakibatkan 25 rumah hangus dilahap si jago merah.
Bencana terparah terjadi di Desa Baturotok, pada 2020 ada 75 rumah warga hangus dilahap api dan 120 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Penyebab utama karena wilayah sulit akses dan jauhnya armada pemadam kebakaran.
Kedepan, mitigasi bencana kebakaran di wilayah sulit akses harus lebih diperhatikan pemerintah daerah karena sungguh ironis jika setiap waktu terjadi bencana kebakaran cukup besar dan tidak ada upaya yang dilakukan untuk mencegah itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.