Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskar Sumbawa Usul Ada Relawan dan Alat Damkar di Wilayah Sulit Terjangkau

Kompas.com - 07/06/2023, 17:15 WIB
Susi Gustiana,
Krisiandi

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Upaya mitigasi bencana kebakaran di wilayah sulit terjangkau terutama di kecamatan Batulanteh perlu dirumuskan pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa,  Nusa Tenggara Barat. 

Kecamatan Batulanteh menjadi sulit terjangkau karena akses jalannya masih belum beraspal, berbukit dan menanjak. 

"Banyak tanjakan dan sebrang sungai, jadi sulit mobil pemadam kebakaran yang cukup berat bobotnya naik ke desa-desa diatas ketinggian lebih kurang 67 Mdpl tersebut," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Sahabuddin yang dikonfirmasi Rabu (7/6/2023).

Baca juga: 25 Rumah di Wilayah Sulit Terjangkau di Sumbawa Hangus Terbakar, 33 Jiwa Mengungsi

Menurut Sahabuddin, solusi agar ada armada pemadam kebakaran di dekat kecamatan dirasa tidak mungkin karena aksesnya sulit.

"Keberadaan tim relawan pemadam kebakaran di tingkat desa terutama wilayah sulit terjangkau sangat diharapkan bisa bergerak bersama padamkan api," imbuh Sahabuddin.

Ia juga meminta para kepala desa menganggarkan peralatan pemadam kebakaran menggunakan dana desa terutama wilayah sulit terjangkau.

Apalagi memasuki musim kemarau ini perlu mitigasi agar tidak terjadi bencana kebakaran.

"Minimal bisa pengadaan alat-alat pemadam kebakaran dan kendaraan roda tiga untuk peralatan bersumber dari dana desa," sebut Sahabuddin.

Tercatat warga Kecamatan Batulanteh, Kabupaten Sumbawa rentan mengalami musibah kebakaran. Pada bulan April 2023 terjadi kebakaran di Desa Tepal, Kecamatan Batu Lanteh sebabkan 7 rumah warga hangus dilahap si jago merah.

Baca juga: 25 Rumah di Wilayah Sulit Terjangkau di Sumbawa Hangus Terbakar, 33 Jiwa Mengungsi

Peristiwa yang sama terjadi di penghujung Mei 2023 di Desa Tangkam Pulit mengakibatkan 25 rumah hangus dilahap si jago merah.

Bencana terparah terjadi di Desa Baturotok, pada 2020 ada 75 rumah warga hangus dilahap api dan 120 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Penyebab utama karena wilayah sulit akses dan jauhnya armada pemadam kebakaran.

Kedepan, mitigasi bencana kebakaran di wilayah sulit akses harus lebih diperhatikan pemerintah daerah karena sungguh ironis jika setiap waktu terjadi bencana kebakaran cukup besar dan tidak ada upaya yang dilakukan untuk mencegah itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Status Sopir Truk dalam Laka Bawen, Kapolres Semarang: Masih Dimintai Keterangan

Status Sopir Truk dalam Laka Bawen, Kapolres Semarang: Masih Dimintai Keterangan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Semarang | Kaesang Pangarep Resmi Gabung PSI

[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Semarang | Kaesang Pangarep Resmi Gabung PSI

Regional
6 Kasus Kecelakaan di Tol Bawen

6 Kasus Kecelakaan di Tol Bawen

Regional
Detik-detik Kecelakaan di Bawen: Usai Klakson Panjang Terdengar, Tabrakan Keras Terjadi

Detik-detik Kecelakaan di Bawen: Usai Klakson Panjang Terdengar, Tabrakan Keras Terjadi

Regional
Sepeda Motor Terbakar di SPBU Makassar, Diduga karena Gunakan Tangki 'Modifikasi'

Sepeda Motor Terbakar di SPBU Makassar, Diduga karena Gunakan Tangki "Modifikasi"

Regional
Kecelakaan Maut di Bawen, 4 Orang Tewas, 9 luka, Ada 4 Mobil dan 9 Motor yang Ditabrak Truk

Kecelakaan Maut di Bawen, 4 Orang Tewas, 9 luka, Ada 4 Mobil dan 9 Motor yang Ditabrak Truk

Regional
Kecelakaan Maut di Bawen, Saksi Sebut Suara Tabrakan Sangat Keras

Kecelakaan Maut di Bawen, Saksi Sebut Suara Tabrakan Sangat Keras

Regional
Kerangka Manusia Ditemukan di Rumah Kosong di Balikpapan, Identitas Masih Diselidiki

Kerangka Manusia Ditemukan di Rumah Kosong di Balikpapan, Identitas Masih Diselidiki

Regional
Saksi Mata Kecelakaan Maut Exit Bawen: Truk Tabrak 7 Mobil dan 7 Motor

Saksi Mata Kecelakaan Maut Exit Bawen: Truk Tabrak 7 Mobil dan 7 Motor

Regional
Kecelaaan Beruntun di Exit Tol Bawen, Truk yang Seruduk Puluhan Kendaraan Sempat Bunyikan Klakson

Kecelaaan Beruntun di Exit Tol Bawen, Truk yang Seruduk Puluhan Kendaraan Sempat Bunyikan Klakson

Regional
Mendagri Angkat Kadis PUPR NTB Jadi Pj Wali Kota Bima

Mendagri Angkat Kadis PUPR NTB Jadi Pj Wali Kota Bima

Regional
Ibu di Jambi Aniya Anak dengan Setrika Panas, Kesal karena Uang dari Suami Kurang

Ibu di Jambi Aniya Anak dengan Setrika Panas, Kesal karena Uang dari Suami Kurang

Regional
Hasil Otopsi Ungkap Luka Tembak Jadi Penyebab Meninggalnya Ajudan Kapolda Kaltara

Hasil Otopsi Ungkap Luka Tembak Jadi Penyebab Meninggalnya Ajudan Kapolda Kaltara

Regional
Direhabilitasi untuk PON 2024, Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh Akan Dirobohkan

Direhabilitasi untuk PON 2024, Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh Akan Dirobohkan

Regional
DPR Aceh Soroti Penggunaan Anggaran Rp 1,2 Triliun untuk PON 2024

DPR Aceh Soroti Penggunaan Anggaran Rp 1,2 Triliun untuk PON 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com