Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Ikan Mabuk Muncul di Permukaan Sungai Bengawan Solo, Diduga akibat Limbah

Kompas.com - 07/06/2023, 12:20 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Fenomena bladu atau ikan muncul ke permukaan karena teler atau mabuk terjadi di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Kampung Sewu, Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah.

Koordinator Forum Jogo Kali Bengawan (Jokalibe), Budi Utomo meyakini fenomena bladu yang membuat ikan Sungai Bengawan Solo mabuk diduga karena keracunan limbah.

"Kalau saya yakinnya karena pencemaran (limbah) ya. Kalau yang bladu biasa (alami) itu pas kayak gini kemarau panas panjang air sungai suhunya agak panas. Terus kena air hujan berubah suhunya menjadi dingin. Ikan menjadi kaget terus terjadi bladu (ikan mabuk)," kata Budi dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Ribuan Ikan Mati di Sungai Mertam, Bengkulu Selatan, Diduga Tercemar Limbah Pabrik

Budi mengatakan, fenomena bladu yang membuat ikan Sungai Bengawan Solo mabuk terjadi tiga kali pada Mei dan awal Juni mulai pukul 09.15 WIB dan pukul 06.30 WIB.

Warga pinggiran Sungai Bengawan Solo berbondong-bondong membawa jaring untuk menangkap ikan mabuk.

"Pertama hari Minggu bulan Mei, terus Jumat (2/6/2023) dan terakhir Senin (5/6/2023) kemarin. Ikan yang mabuk banyak. Ikan pada minggir," ungkap Budi.

Budi menyampaikan, kondisi air Sungai Bengawan Solo sekarang sudah kembali normal. Sehingga ikan-ikan tidak lagi mengalami mabuk.

Dijelaskan Budi, bahwa fenomena bladu yang membuat ikan Sungai Bengawan Solo mabuk sering terjadi setiap musim kemarau. Musim kemarau membuat air Sungai Bengawan Solo surut.

Sementara tidak sedikit warga yang memiliki industri rumah tangga membuang limbahnya ke aliran Sungai Bengawan Solo.

"Setiap musim kemarau pasti selalu terjadi. Karena tinggi airnya kan rendah. Jadi air sungai sedikit yang buang limbah banyak. Beda kalau musim hujan limbahnya langsung mengalir karena airnya banyak," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Regional
Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Regional
Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Regional
Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Regional
Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com