SEMARANG, KOMPAS.com -Bakal calon presiden (bacapres) PDI-Perjuangan Ganjar Pranowo mengunggah foto mesra Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri dan Presiden Joko Widodo dengan melontarkan pujian.
“Duo panutan. Seiring sejalan,” puji Ganjar dalam keterangan foto di unggahan akun media sosial Instagram miliknya @ganjar_pranowo kemarin sore, Selasa (6/6/2023) usai menghadiri Rakernas PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta.
Sebelumnya Ganjar sempat membantah isu keretakan hubungan Jokowi dan megawati. Kemudian menyanjung keduanya guru politik dan mentor pemerintahan saat berpidato di konsolidasi pemenangan Pilpres 2024 di Basket Hall Senayan, Jakarta, Minggu (4/6/2023).
Baca juga: Pamer Foto Mesra Megawati dan Jokowi di Instagram, Ganjar: Duo Panutan, Seiring Sejalan
Pengamat Politik Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Joko Prihatmoko menilai Ganjar tengah mempraktikkan teknik love bombing.
“Karena kepercayaan dirinya, sangat jarang Pak Ganjar Pranowo melemparkan pujian, termasuk pada tokoh-tokoh nasional. Kali ini, Pak Ganjar Pranowo sedang mempraktikkan pengetahuan psikologinya dengan teknik love bombing. (Ini) jenis manipulasi psikologi seperti playing victim,” tutur Joko, Rabu (7/6/2023).
Joko menjelaskan, love bombing merupakan tindakan psikologis ekstrem dengan memuji. Sekalipun selama ini pujian jarang atau tidak pernah dilontarkan. Pujian itu terkadang juga diberikan seseorang yang baru saling kenal.
“Dari sudut psikilogis, pujian Ganjar Pranowo bertujuan agar Bu Mega dan Pak Jokowi terus terikat, tak bisa lepas. Atau bahkan bergantung pada Pak Ganjar Pranowo karena sudah terlalu banyak menerima perhatian dan akan merasa candu. Sehingga mudah dikontrol dan dimanfaatkan,” katanya.
Sementara dari sudut komunikasi publik, Gubernur Jateng dua periode itu tengah membangun citra dan menanamkan persepsi bahwa ikatan Jokowi dan Megawati dengan dirinya sangat kuat.
Ia menilai hal itu bukan sekadar kepentingan politik tapi juga psikis atau emosi. Tujuannya mendapatkan simpati publik yang nyaman, bahagia, dan kagum pada Jokowi dan Megawati, dengan efek positif elektoral.
“Jadi, pujian-pujian Pak Ganjar Pranowo dalam konteks saat ini, untuk mentransfer simpati ke dirinya baik dari Bu Mega, Pak Jokowi, maupun publik,” imbuhnya.
Menurutnya, dalam menjelang pemilu, love bombing itu terasa lumrah dilakukan aktor dan calon pejabat. Seperti halnya Prabowo yang juga memuji-muji Jokowi sebelumya.
“Masyarakat atau publik harus cerdas dan lebih kritis menilai,” tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.