PEKANBARU, KOMPAS.com - Bidang Propam Polda Riau tengah mendalami terkait viralnya curhatan Bripka Andry Darma Irawan, anggota Brimob Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau yang membongkar aksi atasannya meminta mencarikan uang untuk disetorkan hingga Rp 650 juta.
Kepala Bidang (Kabid) Propam Polda Riau, Kombes Johanes Setiawan mengatakan bahwa Bripka Andry Darma Irawan mengaku membuat postingan tersebut karena tidak terima dimutasi demosi, padahal dirinya tidak ada kesalahan selama berdinas di Batalyon B Pelopor di Kabupaten Rokan Hilir.
"Mutasi terhadap Bripka Andry tersebut merupakan mutasi rutin. Ia dimutasi bersama 34 personel lainnya. Bukan bersifat demosi," kata Johanes saat diwawancarai wartawan, Senin (5/6/2023).
Baca juga: Setor ke Komandan hingga Rp 650 Juta, Bripka Andry Terpaksa Cari Pinjaman
Bripka Andry juga mengaku bahwa dirinya menyetorkan uang hingga Rp 650 juta kepada Komandan Batalyon B Pelopor, Kompol Petrus H Simamora.
Terkait hal tersebut, Johanes mengatakan bahwa kasus tersebut sudah diproses oleh Propam Polda Riau sejak Maret 2023 lalu.
"Kita sudah memeriksa 8 orang sebagai saksi. Jadi, kasusnya sedang ditindak lanjuti. Terkait setoran ini masih didalami. Nanti pembuktiannya ada di sidang. Kompol Petrus pun saat ini sudah dicopot jabatannya dalam rangka pemeriksaan," kata Johanes.
Johanes menambahkan, sejak dimutasi ke Satbrimob Polda Riau di Pekanbaru, Bripka Andry belum sekalipun masuk dinas ke kesatuannya.
"Jadi sampai sekarang dia belum masuk dinas sejak pertama kali ia dimutasi," sebut Johanes.
Dia juga menyebutkan, Bripka Andry saat ini masih dalam proses sidang disiplin karena tidak masuk dinas.
"Dia kan disersi juga. Kemudian, sampai saat ini belum ada (masuk dinas)," sebut Johanes.
Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial curhatan Bripka Andry Darma Irawan, seorang anggota Brimob Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau yang bermarkas di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Senin (5/6/2023).
Andry mengaku dimutasi demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru pada hari Jumat, 3 Maret 2023.
Sprint Mutasi keluar dan hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 saya sudah penghadapan ke tempat baru.
Andrya mengaku dimutasi, alasannya karena terlalu lama di Batalyon B Pelopor Rohil, terlalu nyaman, dan tidak ada kontribusi kepada satuan.
Baca juga: Perintahkan Anak Buah Cari Uang Rp 650 Juta, Kompol Petrus Dicopot dari Jabatannya
Namun, Andry tak terima disebut tidak ada kontribusi. Dia justru mengaku sudah melakukan semua perintah komandannya, Kompol Petrus H Simamora.
Bahkan, Andry disuruh mencarikan uang dari luar untuk disetor, dan sudah sekitar Rp 650 juta yang disetorkannya.
Sebelum dimutasi, dia sempat diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar Rp 53 juta untuk membeli lahan. Namun, dia hanya dapat menyetorkan uang Rp 10 juta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.