Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desak PT Antam Kembali Beroperasi, Masyarakat Konawe Utara Terlibat Bentrok dengan Polisi

Kompas.com - 05/06/2023, 22:30 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com – Ratusan warga di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berujung rasa di kantor PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Mandiodo, Konawe Utara (Konut), Senin (5/6/2023). 

Dalam aksinya, massa yang menamakan dirinya Aliansi Gerakan Rakyat Konut Menggugat, terlibat bentrok dengan aparat kepolisian yang mengamankan lokasi kawasan kantor dan mess PT Antam

Massa memaksa masuk ke kawasan perusahan namun dihalau petugas kepolisian yang mengamankan aksi demo dengan menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa.

Baca juga: Tunggak Iuran ke Partai Nasdem Selama 25 Bulan, Anggota DPR Konawe Terancam Dipecat

Akibat bentrokan itu, 7 orang dari petugas kepolisian terluka dan satu dari pengunjuk rasa ikut terluka. 

Koordinasi aksi, Ikbal menyatakan agar PT Antam kembali beroperasi di blok Mandiodo Kecamatan Molawe, Konawe Utara yang telah berhenti sejak Januari 2023 lalu.

Pasalnya setelah perusahaan milik negara itu berhenti beroperasi, puluhan karyawan PT Antam dan ratusan pekerja dari perusahaan lokal kena imbas PHK.

“Kami mendesak PT Antam kembali beraktivitas dengan melibatkan masyarakat dan perusahaan lokal di Blok Mandiodo,” teriak Ikbal dalam orasinya.

Baca juga: Viral Video Mesum Karyawan Tambang di Konawe Sultra, TKA Asal China Dideportasi

Hal yang sama juga disampaikan Jenderal lapangan dari masyarakat Konawe Utara Menggugat, Jefri.

Ia mengaku heran PT Antam berhenti beroperasi di Blok Mandiodo, namun di Blok Tapunopaka malah masih beraktivitas. 

Kondisi ini, lanjut Jefri, menyebabkan masyarakat di sekitar tambang dan pengusaha lokal di blok mandiodo kehilangan pekerjaan.  

Ia menuntut agar PT Antam tidak menjadikan blok Mandiodo sebagai lahan tidur. 

“Setahu kami PT Antam masih melakukan pengapalan ore nikel di blok Tapunopaka atau masih beraktivitas, jadi kami menuntut PT Antam segera membuka blok mandiodo untuk pengusaha dan pekerja lokal,” tegas Jefri. 

Para pengunjuk rasa ditemui oleh asisten keamanan PT Antam Konawe Utara, Mayor Tantan. 

Kepada massa aksi ia mengaku telah menyampaikan tuntutan massa ke pihak perusahaan, namun tidak satupun pihak manajemen PT Antam bisa menemui massa.

Oleh karena itu, Kapolres Konawe Utara AKBP Priyo Utomo memberikan kesempatan kepada massa aksi untuk menduduki kawasan perkantoran PT Antam.

Ini dilakukan guna menghindari jatuhnya korban dari warga yang berunjuk rasa dan juga petugas keamanan.

Massa aksi berjanji akan menduduki kantor PT Antam sampai mereka ditemui pihak manajemen perusahaan tambang milik negara itu. 

"Jika tidak, maka kita blokade segala aktivitas penambangan di PT Antam Konawe Utara ini," tukas Jefri. 

Sebelumnya pada bulan Februari 2023 lalu,  warga menuntut agar PT Antam kembali menjalankan aktivitas pertambangan di wilayah Konawe Utara karena sejak PT Antam Konawe Utara menghentikan aktivitas, perekonomian warga jadi terganggu. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

'Update' Kondisi Pasca-kerusuhan di Pohuwato, Pegawai Setda Berpelukan Meratapi Kantor Mereka Jadi Abu

"Update" Kondisi Pasca-kerusuhan di Pohuwato, Pegawai Setda Berpelukan Meratapi Kantor Mereka Jadi Abu

Regional
Banyak Alat yang Rusak, Damkar Semarang Dapat Rp 1 Miliar Setelah Kebakaran di TPA Jatibarang Tanggap Darurat

Banyak Alat yang Rusak, Damkar Semarang Dapat Rp 1 Miliar Setelah Kebakaran di TPA Jatibarang Tanggap Darurat

Regional
Sudah Lima Hari, Titik Apik di TPA Jatibarang Semarang Masih Belum Padam

Sudah Lima Hari, Titik Apik di TPA Jatibarang Semarang Masih Belum Padam

Regional
Jokowi 'Ground Breaking' Pusat Latihan Timnas Sepak Bola di IKN

Jokowi "Ground Breaking" Pusat Latihan Timnas Sepak Bola di IKN

Regional
TNI AU Gagalkan Penyelundupan Paket Sabu di Bandara Pekanbaru

TNI AU Gagalkan Penyelundupan Paket Sabu di Bandara Pekanbaru

Regional
Hutan Gunung Merbabu di Boyolali Terbakar, Balai Taman Nasional Sebut Api Sudah Berhasil Dipadamkan

Hutan Gunung Merbabu di Boyolali Terbakar, Balai Taman Nasional Sebut Api Sudah Berhasil Dipadamkan

Regional
Jembatan Kiambang Padang Pariaman Ambruk, Arus Lalu Lintas Padang-Bukittinggi Macet

Jembatan Kiambang Padang Pariaman Ambruk, Arus Lalu Lintas Padang-Bukittinggi Macet

Regional
Buntut 3.956 Ijazah Bermasalah, Rektor Undana ke Alumni: Silakan Gugat ke PTUN

Buntut 3.956 Ijazah Bermasalah, Rektor Undana ke Alumni: Silakan Gugat ke PTUN

Regional
Simpatisan Egianus Kogoya Terima Rp 100 Juta untuk Suplai Bahan Makanan, Ditangkap di Asmat

Simpatisan Egianus Kogoya Terima Rp 100 Juta untuk Suplai Bahan Makanan, Ditangkap di Asmat

Regional
228 Warga Binaan Lapas dan Rutan di Jambi Terjangkit TBC

228 Warga Binaan Lapas dan Rutan di Jambi Terjangkit TBC

Regional
Ikuti Arah 'Google Maps', Truk dari Purwodadi Hendak Ambil Pasir di Klaten Terjun ke Sawah

Ikuti Arah "Google Maps", Truk dari Purwodadi Hendak Ambil Pasir di Klaten Terjun ke Sawah

Regional
9 Warga Dievakuasi Usai KKB Lakukan Penembakan dan Pembakaran di Pegunungan Bintang

9 Warga Dievakuasi Usai KKB Lakukan Penembakan dan Pembakaran di Pegunungan Bintang

Regional
2 Laporan Penistaan Agama Panji Gumilang Dicabut, Forum Ulama Tasikmalaya Siap Berdamai

2 Laporan Penistaan Agama Panji Gumilang Dicabut, Forum Ulama Tasikmalaya Siap Berdamai

Regional
Ada Posko Pengaduan Tarif Hotel Jelang MotoGP Mandalika, Pemprov: Mahal Laporkan

Ada Posko Pengaduan Tarif Hotel Jelang MotoGP Mandalika, Pemprov: Mahal Laporkan

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp 396 Juta, Ini Modus yang Dilakukan Kades di Blora

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 396 Juta, Ini Modus yang Dilakukan Kades di Blora

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com