BANYUMAS, KOMPAS.com - Keluarga meminta kematian tahanan Polresta Banyumas, Jawa Tengah, berinisial OK (26), diusut tuntas.
Ayah OK, Jakam (51) meyakini, anaknya tewas bukan akibat gagal ginjal seperti yang disampaikan polisi, namun akibat dianiaya.
"Saya minta yang menganiaya sampai meninggal harus dihukum, saya enggak terima," kata Jakam, di rumahnya Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, pada Senin (5/6/2023).
Baca juga: Cerita Keluarga Tahanan Polresta Banyumas yang Tewas Penuh Luka, Awalnya Dikabari Sedang Kritis
Jakam mengatakan, anaknya belum terbukti sebagai pelaku pencurian sepeda motor.
"Belum ada bukti sudah digebukin sampai meninggal," kata Jakam.
Menurut Jakam, saat dijemput polisi pada Rabu (17/5/2023), anaknya dalam kondisi sehat.
"Anaknya sehat, (tapi) saat lihat jenazah langsung syok. Harus dihukum pokoknya (pelakunya), jahat banget," ujar Jakam.
Baca juga: Kejanggalan Kematian Tahanan Polresta Banyumas, Disebut akibat Gagal Ginjal, tapi Tubuh Penuh Luka
Diberitakan sebelumnya, kematian tahanan kasus pencurian sepeda motor di Polresta Banyumas, Jawa Tengah, dianggap penuh kejanggalan.
Tahanan berinisial OK (26) ini ditangkap polisi dalam keadaan sehat, namun pulang dalam kondisi tak bernyawa dengan luka di sekujur tubuh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.