Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panas Terik Tak Surutkan Semangat Umat Buddha Ikuti Detik-detik Waisak di Candi Borobudur

Kompas.com - 04/06/2023, 15:58 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Panas terik tidak menyurutkan ribuan umat Buddha untuk mengikuti prosesi detik-detik Tri Suci Waisak 2567 BE di pelataran barat Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023).

Mereka tampak hikmat mengikuti setiap prosesi ritual yang dipimpin oleh Bhante Wongsin Labhiko Mahatera.

Sebagian besar umat mengenakan topi dan payung untuk melindungi diri dari sengatan matahari. Suhu siang itu diperkirakan mencapai 31 derajat celcius.

Baca juga: Kemeriahan Kirab Waisak di Candi Mendut-Borobudur, Ini Maknanya

Detik-detik Waisak 2567 BE ditandai dengan pemukulan gong tepat pada pukul 10.41.19 WIB oleh penyelanggara.

Sebelum itu umat membaca paritta-paritta suci. Dilanjutkan dengan pemercikan air berkah oleh para biksu kepada umat yang duduk bersikap anjali.

Usai prosesi detik-detik Waisak, sejumlah biksu melakukan pradaksina yakni mengelilingi Candi Borobudur sebanyak 3 kali. Pradaksina bermakna penghormatan kepada Candi Borobudur tempat bersemayam Sang Buddha Gautama.

Sebanyak 32 bikau asal Thailand, Malaysia, Singapura dam Indonesia yang sebelumnya melakukan Thudong atau jalan kaki dari Thailand, juga bergabung pada prosesi Detik-Detik Waisak 2567 BE - 2023.

Baca juga: Peringati Waisak, Pimpinan Agama Buddha di Kota Batu Berpesan Sukseskan Pemilu 2024

Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi mengapresiasi penyelenggara Tri Suci Waisak 2567 BE-2023.

Menurut dia, perayaan Tri Suci Waisak menjadi salah satu wujud kebersamaan umat Buddha yang memiliki makna luas dan mendalam, yakni salah satu implementasi ajaran Buddha untuk mewujudkan rasa toleransi, pengertian, dan penerimaan akan nilai-nilai cinta kasih, memajukan persaudaraan, dan keluhuran martabat kemanusiaan.

"Sebagai negara yang majemuk, maka masyarakat Indonesia dituntut untuk memiliki nilai toleransi yang sangat tinggi dalam menjaga perdamaian. Tanpa nilai toleransi, perpecahan atau konflik akan dengan mudah terjadi dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia," papar Zainut dalam sambutannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com