KUPANG, KOMPAS.com - Kasus warga yang digigit anjing di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah, pasca-pemerintah setempat mengeluarkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies.
"Data terbaru hingga Sabtu, 3 Juni 2023 pukul 18.00 Wita, tercatat 139 orang kena gigitan anjing," kata kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS Dianar Atti, kepada sejumlah wartawan, Minggu (4/6/2023).
Dianar memerinci, dari 139 orang yang kena gigitan anjing, satu di antaranya mengalami gejala khas rabies, 18 orang gejala tidak khas rabies, dan 121 orang belum ada gejala.
Baca juga: Warga TTS yang Digigit Anjing Bertambah Jadi 128 Orang di 39 Desa
Ratusan warga yang digigit anjing itu, tersebar di 12 Kecamatan dan 43 Desa.
Khusus untuk satu warga yang mengalami gejala rabies yakni pria berusia 18 tahun asal Kecamatan Kualin.
Saat ini, remaja tersebut telah dirujuk dari Kualin ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe.
Dianar menjelaskan, wilayah TTS secara historis merupakan daerah bebas rabies. Tetapi, ketika adanya dua sampel anjing yang kirim dan dinyatakan positif berdasarkan hasil uji laboratorium di Denpasar dengan sendirinya TTS menjadi daerah tertular.
"Walaupun masih ada klasifikasi tertular ringan dan berat tapi dengan adanya hasil laboratorium maka tugas berat, cepat, dan tepat harus segera dilakukan dalam rangka pengendaliannya," kata dia.
Menurutnya, langkah pengendalian yang dilakukan yaitu setiap masyarakat harus mengandangkan anjing, termasuk kucing dan kera bila sedang dipelihara.
Baca juga: 107 Warga TTS Digigit Anjing, 13 di Antaranya Alami Gejala Rabies
Tiga hewan ini lanjut dia, sebagai penular rabies.
"Mau tidak mau harus kandangkan hewan penular rabies ini, sehingga kita bisa meminimalisir penularan ke Desa dan Kecamatan lain di TTS termasuk Kabupaten tetangga," terangnya.
Ia mengaku kesadaran masyarakat setempat terkait bahaya dari penyakit rabies masih sangat rendah sehingga membutuhkan waktu untuk membangun kesadaran melalui sosialisasi di tempat umum, kampanye di media sosial, media masa dan elektronik.
Dia berharap, masyarakat bisa mengikuti anjuran pemerintah, untuk menekan penyebaran rabies.
Baca juga: Kemenkes RI Tetapkan Dua Kabupaten di Provinsi NTT Berstatus KLB Rabies
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 20 warga Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), terkena gigitan anjing.
Dari 20 warga yang digigit anjing, satu orang meninggal dunia dengan hasil positif rabies.
"Betul, satu warga yang meninggal itu berasal dari Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan," ungkap Bupati TTS Egusem Pieter Tahun, kepada Kompas.com, Senin (29/5/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.