SOLO, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengomentari soal turunnya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah yang juga capres PDI-P Ganjar Pranowo.
Rudy, sapaan akrabnya, tidak mempersoalkan terhadap turun atau tidaknya elektabilitas Ganjar. Justru survei tersebut menjadi bahan baginya dan kader untuk terus bekerja keras.
"Survei merupakan salah satu bahan-bahan untuk menjadi pertimbangan kader partai untuk berjuang. Sehingga dengan elektabilitas menurun atau naik kita tetap kerja keras, kerja trengginas dan kerja cepat," kata Rudy dalam apel peringatan Hari Lahir Pancasila dan peringatan Bulan Bung Karno di Solo, Jawa Tengah, Kamis (1/6/2023).
Baca juga: Relawan Ganjar di Banten Rangkul Gen Z untuk Dongkrak Elektabilitas, Tugasnya Buat Konten Kreatif
Rudy mengatakan akan terus bekerja keras dan meningkatkan strategi partai dalam memenangkan Ganjar sebagai presiden kedelapan.
Rudy juga menyampaikan, sebagai kader partai, tanpa harus diinstruksikan dirinya tetap melaksanakan dan menjalankan tugas partai untuk memenangkan Ganjar dan PDI-P pada 2024 mendatang.
"Tentunya tidak perlu diinstruksikan saya sebagai kader partai melaksanakan dan menjalankan tugas partai untuk memenangkan Ganjar sebagai presiden dan memenangkan PDI-P dengan target yang sudah kami canangkan bersama-sama dengan kader dan calon-calon anggota legislatif 2024," kata Rudy.
Baca juga: Posisi Duduk Saat Bertemu Ganjar dan Prabowo Disorot, Gibran Unggah Foto Jokowi-Megawati
Sebelumnya diberitakan, jajak pendapat Litbang Kompas Mei 2023 menunjukkan, elektabilitas calon presiden (capres) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalami penurunan sebesar 2,5 persen.
Saat ini, tingkat elektoral Ganjar berada di angka 22,8 persen dan berada di peringkat kedua, tersusul oleh elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan elektabilitas 24,5 persen. Margin of error dari survei 2,83 persen.
“Bagaimana pun, pernyataan Ganjar yang menolak tim sepak bola Israel main di Piala Dunia U20, yang kemudian dikaitkan dengan kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah pergelaran internasional tersebut, berpengaruh pada laju elektabilitasnya,” ujar peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan dikutip dari Harian Kompas edisi Rabu (24/5/2023).
Padahal, dalam survei yang sama Januari 2023, elektabilitas Ganjar berada di angka 25,3 persen.
Bambang mengungkapkan, menurunnya tingkat elektoral capres dari PDI-P itu karena berkurangnya angka dukungan dari responden yang sebelumnya memilih Ganjar untuk menduduki kursi RI-1.
“Pemilih yang mengaku memilih Ganjar sebelum kasus ini (penolakan Timnas Israel) mencuat, kini hanya 63 persen yang tetap mendukungnya sebagai calon presiden,” kata Bambang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.