Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kecurangan Pindah KK dan Penghitungan Prestasi pada PPDB di Jateng, Berikut Imbauan Ombudsman

Kompas.com - 31/05/2023, 20:45 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Mengantisipasi kembali terjadinya praktik kecurangan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2023/2024, Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah (Jateng) meminta panitia lebih ketat verifikasi dan validasi berkas pendaftar.

Khususnya PPDB jalur zonasi dan afirmasi. Pasalnya pada 2021-2022, Ombudsman Jateng mendapati sejumlah aduan yang melaporkan pendaftar sengaja mengubah KK demi dapat mendaftar di sekolah yang diinginkan.

Kepala Ombudsman Jateng, Siti Farida menilai, pendaftaran jalur zonasi sangat krusial sehingga perlu pengawasan ketat. Termasuk persyaratan sekurangnya tinggal di zona sekolah yang didaftar selama setahun dibuktikan dengan KK.

Baca juga: PPDB Jateng, Ombudsman Buka Posko Aduan PPDB 2023/2024

“Nah ini berdasarkan laporan 2021-2022 kan banyak yang melapor kepada kami bahwa dilaporkan ada peserta didik yang ngakali KK. Mereka pindah KK, tapi hanya untuk keperluan persyaratan. Faktualnya mereka tidak tinggal di situ sesuai KK-nya,” ungkap Farida, Rabu (31/5/2023).

Untuk itu, pihaknya mengusulkan regulasi yang mencegah kecurangan serupa terulang kembali kali ini. Seperti halnya panitia memverifikasi kesesuaian KK.

“Yang kedua, ganmpangnya kalau anak yang tinggal di situ kan SMP-nya juga ada di rayon atau zona situ. Kalau ada seorang anak yang SMP-nya di luar zona atau rayon, tapi kok sudah pindah, itukan perlu verifikasi,” imbuhnya.

Meskipun peraturan tidak bisa diubah, Pihaknya menekankan pengetattan verifikasi dan validasi. Dalam artian, bila pendaftar melakukan penyiasatan pengubahan KK, panitia harus mampu mendeteksi.

“Kalau memang terbukti curang, maka digantikan peserta yang lebih berhak. Karena masalah paling banyak diadukan itu soal PPDB jalur zonasi,” lanjutnya.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Jateng untuk mendorong adanya regulasi yang adil, terutama terkait jalur zonasi. Mengingat zonasi menjadi jalur yang paling ramai diminati.

Baca juga: PPDB Jateng, Ada Kuota Khusus Anak Tidak Sekolah untuk Ikut Jalur Afirmasi

Tak kalah penting, ia mendapati banyak aduan Terkait PPDB jalur prestasi. Salah satunya terkait masalah penghitungan prestasi atau skor prestasi.

Banyak orang tua menyampaikan keberatan, adanya anak-anak yang juara di tingkat internasional dalam event tertentu yang diselenggarakan di suatu negara dan diikuti secara virtual. Tapi piagamnya dihitung kejuaraan internasional.

“Padahal untuk bisa mengikuti itu terbatas hanya orang-orang yang memiliki informasi, punya akses untuk membayar dan seterusnya. Itu tidak adail juga. Maka kami sampaikan juga,” lanjutnya.

Baca juga: PPDB Jabar 2023, Syarat Dokumen Umum dan Khusus Untuk Mendaftar

Merespons hal itu, panitia sudah melakukan perbaruan tahun ini agar jalur prestasi secara ketat dibedakan. Prestasi dari kejuaraan berjengjang dan yang bersifat event. Sehingga keduanya memiliki nilai yang adil dan berbeda, dan lebih mengutamakan kejuaraan berjenjang.

Lebih lanjut, Pihaknya membuka kanal aduan terkait masalah PPDB di jateng yang dapat dilaporkan lewat akun media sosial milik Ombudsman Jateng maupun call center WhatsApp.

“Kami sudah membuka kanal aduan di bit.ly/FormulirPengaduanPPDB2023 supaya memudahkan. Dan paling mudah kami menerima lewat whatsapp di 08119983737,” tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Regional
Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Regional
Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Regional
TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

Regional
Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Regional
Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Regional
Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Regional
Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Regional
Alasan Tak Punya Pekerjaan, Warga Bintan Edarkan Sabu untuk Keperluan Hidup

Alasan Tak Punya Pekerjaan, Warga Bintan Edarkan Sabu untuk Keperluan Hidup

Regional
Ungkap Pertemuan dengan Luhut di Singapura, Puan: Kami Sepakat Pemilu Dilakukan dengan Netral

Ungkap Pertemuan dengan Luhut di Singapura, Puan: Kami Sepakat Pemilu Dilakukan dengan Netral

Regional
Korsleting Charger Hp Meledak, Kos di Sumbawa Hangus Terbakar

Korsleting Charger Hp Meledak, Kos di Sumbawa Hangus Terbakar

Regional
Ongkos Joki CPNS di Lampung Rp 300 Juta, Tersangka Terima Rp 20 Juta

Ongkos Joki CPNS di Lampung Rp 300 Juta, Tersangka Terima Rp 20 Juta

Regional
Gunung Marapi Erupsi, Warga Agam Rasakan Getaran dan Tercium Bau Belerang

Gunung Marapi Erupsi, Warga Agam Rasakan Getaran dan Tercium Bau Belerang

Regional
Kesulitan Akses Layanan Publik, Penyandang Disabilitas di Sumbawa Dorong Infrastruktur Inklusif

Kesulitan Akses Layanan Publik, Penyandang Disabilitas di Sumbawa Dorong Infrastruktur Inklusif

Regional
Sehari Mendengar Keluhan Penyandang Disabilitas Aceh Utara...

Sehari Mendengar Keluhan Penyandang Disabilitas Aceh Utara...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com