KUPANG, KOMPAS.com - Jumlah warga Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menjadi korban gigitan anjing rabies terus bertambah.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi NTT Melky Angsar, mengatakan, warga yang kena gigitan anjing di Kabupaten TTS saat ini berjumlah 46 orang.
Dia menyebutkan, 46 warga itu tersebar di sembilan Kecamatan di wilayah TTS.
Baca juga: 21 Warga TTS di 7 Kecamatan Terinfeksi Rabies
Sembilan Kecamatan itu yakni Amanatun Selatan, Kualin, Kolbano, Kie, Amanuban Barat, Kuatnana, Amanuban Tengah, Amanuban Selatan, dan Amanuban Timur.
"Data 46 warga itu kita update Selasa (30/5/2023) sore," kata Melky, kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Rabu (31/5/2023).
Terkait kondisi itu lanjut Melky, Pemerintah Kabupaten TTS dan Provinsi NTT sudah membentuk satuan tugas untuk penanganan rabies dengan melibatkan sejumlah instansi pemerintahan, TNI, dan Polri.
"Kami sudah sepakat bentuk satuan tugas supaya masing-masing ambil peran karena masyarakat kita suruh ikat anjing itu pekerjaan yang sepele dan tidak mau ikat anjingnya," kata dia.
Soal eliminasi, ia mengaku, dilakukan secara selektif namun tidak ada rencana dari Dinas Peternakan NTT.
Sehingga, dia berharap masyarakat sendiri yang mengeliminasi anjing rabies.
Baca juga: 1 Warga Meninggal Positif Rabies, Pemkab TTS Tetapkan Status KLB
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 20 warga Kabupaten TTS, NTT, terkena gigitan anjing.
Dari 20 warga yang digigit anjing, satu orang meninggal dunia dengan hasil positif rabies.
"Betul, satu warga yang meninggal itu berasal dari Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan," ungkap Bupati TTS Egusem Pieter Tahun, kepada Kompas.com, Senin (29/5/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.