PADANG, KOMPAS.com - Mahasiswa kedokteran terduga pelaku pelecehan seksual di Universitas Andalas, Sumatera Barat (Sumbar), alami depresi.
Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar mengatakan, hal itu menjadi salah satu alasan pengungkapan kasus ditunda.
Dalam kasus itu, polisi telah tetapkan dua mahasiswa berinisial H dan N sebagai tersangka dan sempat ditahan, Namun akhirnya penahanan keduanya ditangguhkan.
"Sebenarnya sudah ada rencana, tetapi karena sampai saat ini dari pihak tersangkanya mengalami depresi. Kita sama-sama menjaga, karena ini sensitif ya," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan kepada wartawan, Senin (29/5/2023) di Padang.
Selain itu, kata Dwi, pihaknya juga berkomitmen melindungi hak para korban dari jika kasus itu terekspos.
"Mungkin rekan-rekan juga harus paham, bahwa korbannya ini harus kita lindungi. Karena kalau kita ekspos tersangkanya nanti, otomatis akan terbawa korban-korbannya. Nah kasihan," jelas Dwi.
Aksi itu terungkap setelah akun twitter @andalasfess mengunggah status pelaku masih berkeliaran di kampus kendati sudah dilaporkan ke pihak universitas, Satgas maupun ke Polda Sumbar pada Jumat (24/2/2023) lalu.
Dalam unggahan itu juga disebut modus pelaku merekam aksi tidak senonoh pelaku dengan korban yang tertidur. Lalu, rekaman video itu saling dikirim ke sang kekasih.
Pelaku baik laki-laki maupun perempuan tidur di tempat kos temannya dengan berbagai alasan, lalu ketika temannya itu tertidur korban melakukan aksinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.