SOLO, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo, mulai menyelidiki akun Twitter yang diduga melecehkan istri Wali Kota Solo, Selvi Ananda.
Kepala Polresta (Kapolresta) Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan, penyelidikan menyusul adanya laporan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Senin (29/5/203).
"Menurut pelapor itu merupakan unggahan yang berisikan tentang ujaran-ujaran kebencian ataupun penghinaan. Sudah kami terima untuk tidak lanjut tentunya," kata Kapolresta Solo, pada Selasa (30/5/2023).
Penyelidikan aduan ini menggunakan metode scientific crime investigation dan berkordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah untuk kaitanya dengan kasus berasal dari media sosial atau IT.
Baca juga: Istri Gibran Diduga Dilecehkan Netizen, PSI Lapor ke Polisi
"Jadi, kemungkinan kami akan berbagi dengan Polda untuk penyidikan ataupun penyelidikan ataupun penyidikan lebih lanjut," ujar dia.
"Untuk melakukan pendalaman atau mengingat laporan kami terima kemudian keterangan-keterangan pelapor, bukti-bukti yang disodorkan pelapor itu yang menjadi pijakan kami untuk melangkah melakukan penyidikan," papar dia.
Polisi melakukan pendalaman pada konten yang diunggah akun terlapor @p40812.
"Akan didalami dari akun-akun yang mengunggah, kemudian siapa dibalik akun itu dan lain sebagainya itu teknis penyidikannya," ujar dia.
Iwan melanjutkan, penyelidikan kemungkinan juga akan diambil alih oleh Polda Jateng.
"Jika memang dari Polresta dirasakan tidak mampu atau tidak mempunyai kekuatan menganalisis ataupun mengungkap itu karena keterbatasan kemampuan teknis," ucap dia.
"Tidak menutup kemungkinan nanti jika memang dari Polda berdasarkan mungkin ada asesmen dari Polda yang meminta untuk kami melimpahkan, akan kami limpahkan. Tapi, sampai saat ini, kami masih tangani di Polresta Solo," ujar dia.
Seperti diketahui, dugaan pelecehan ini, diunggah oleh akun @p40812, saat mengomentari tweet dari akun resmi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka @gibran_tweet
Kemudian, selang beberapa lama, Gibran Rakabuming Raka langsung membalas dengan narasi peringatan.
"Kurangi dikit lah yang kayak gini. Ntar diciduk nagis," tulis Gibran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.