Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimulai dari Sektor Pendidikan, Begini Upaya Bupati Talaud Dorong Pembangunan di Wilayahnya

Kompas.com - 30/05/2023, 03:49 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), merupakan wilayah yang berada di kawasan paling utara di Indonesia dan berbatasan langsung dengan Davao del Sur, Filipina.

Meski menjadi daerah terluar, Talaud memiliki potensi yang cukup besar dan tak bisa dipandang sebelah mata, terutama dari sektor wisata dan pertanian. Tak hanya itu, Kabupaten Kepulauan Talaud saat ini juga memiliki sejumlah infrastruktur penunjang yang cukup lengkap untuk membantu memperlancar aktivitas masyarakat setempat.

Bupati Talaud Elly Engelbert Lasut menceritakan sedikit riwayat wilayah itu. Kata dia, kondisi Talaud sekarang merupakan hasil jerih payah dari keseriusan pemerintah setempat untuk membuat kabupaten tersebut menjadi wilayah yang maju.

Baca juga: Bupati Buton Dorong Cadangan Aspal Dalam Negeri Dimaksimalkan Penggunaanya

Sebagai informasi, Elly terpilih menjadi Bupati Talaud untuk pertama kalinya pada 2004. Ia kembali maju dan berhasil menduduki kembali jabatan sebagai Bupati Talaud pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.

“Sebagai wilayah terluar, Talaud hingga awal era 2000 masih diselimuti persoalan serius. Mulai dari sosial, infrastruktur, hingga transportasi. Belum lagi, masyarakat di sini harus hidup dalam keterisolasian. Ini yang memotivasi kami (pemerintah lokal) untuk merancang niat dalam memperbaiki situasi tersebut. Utamanya, untuk mendorong pembangunan,” katanya saat berkunjung ke Kompas.com, Selasa (16/5/2023).

Dalam mewujudkan pembangunan yang berdampak besar pada masyarakat, kata Elly, hal pertama yang dilakukan kala itu adalah dengan membuat skala prioritas. Dari situ, ia menyusun prioritas berbagai sektor yang akan dibenahi terlebih dahulu.

Namun, dia mengakui bahwa keinginan untuk membantu masyarakat Talaud untuk bisa maju tidaklah mudah. Apalagi, masyarakat di daerah tersebut sudah terlalu lama hidup dalam keterisolasian sehingga hal itu berpengaruh besar pada keinginan mereka untuk maju.

“Mereka merasa pesimistis karena sudah lama tidak diperhatikan. Bahkan, tak jarang dari mereka yang memiliki keinginan untuk bisa pindah negara dan bergabung ke Filipina jika ada masalah sedikit saja di sini. Itu semua terjadi sebagai titik kulminasi (tertinggi) dari penderitaan yang terlalu lama," katanya.

"Dari situ, saya sadar bahwa pembangunan tak bisa langsung dilakukan. Maka hal yang saya lakukan adalah memperhatikan mereka terlebih dulu,” lanjut.

Elly kemudian kerap mengunjungi masyarakat agar dapat mendengar keluhan mereka secara langsung. Cara itu pun terbukti efektif. Ia pun mengaku jadi mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Talaud.

Dia pun masing ingat, kebanyakan warga kala itu, meminta akses terhadap pendidikan berkualitas.

“Saya langsung bergerak cepat untuk memberikan akses itu (pendidikan). Apalagi, anak-anak Talaud ini memang rata-rata cerdas dan punya IQ yang sangat baik. Saya langsung menyekolahkan ribuan anak Talaud ke berbagai daerah. Ada yang ke Manado, Bandung, dan Jakarta. Sekarang, beberapa dari mereka ada yang (mampu mengakses pendidikan) sampai ke Amerika, Jerman, dan Australia,” kata Elly.

Elly menyebut bahwa program pemberian akses pendidikan bagi sejumlah anak di daerah Talaud memiliki hasil yang memuaskan. Lewat upaya tersebut, ia pun bisa melanjutkan sejumlah pembangunan yang telah direncanakan.

Dia juga ingin agar ketika putra-putri asli Talaud yang berhasil menempuh pendidikan dan memiliki ilmu serta pengalaman yang baik dapat kembali ke tanah kelahirannya sehingga bisa berkontribusi pada kemajuan Talaud.

“Sekarang dalam jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Talaud saja sudah ada ratusan anak yang kembali setelah menempuh pendidikan," katanya.

Baca juga: Museum Pendidikan Surabaya: Daya Tarik, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute

"Saya juga ingat seorang anak yang kami sekolahkan dulu di Monash University. Sekarang, ia sudah jadi teknisi pesawat dan pernah melakukan presentasi di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang pesawat amfibi. Ini jelas (menjadi) kebanggaan bagi Talaud,” sambungnya.

Dia berpesan kepada setiap anak yang merantau untuk menempuh pendidikan agar tetap saling berkomunikasi dan membentuk jaringan. Jaringan tersebutlah yang diharapkan Elly bisa menjadi berkah untuk generasi berikutnya. Hal ini lantaran mereka bisa dapat dengan mudah untuk saling berbagi pengalaman.

“Saya pribadi memang tak mengisyaratkan agar mereka kembali, tapi saya harap mereka tetap ingat rumahnya dan mau berkontribusi. Dulu, ada sekitar puluhan anak yang kuliah kedokteran. Setelah mereka berhasil menjadi dokter, mereka pun berkontribusi besar pada Talaud. Bahkan, untuk daerah lain,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mahasiswa Disabilitas Universitas Muhammadiyah Purworejo Ciptakan Pakan Ternak yang Bisa Cegah Stunting

Mahasiswa Disabilitas Universitas Muhammadiyah Purworejo Ciptakan Pakan Ternak yang Bisa Cegah Stunting

Regional
Aniaya Dua Warga di Kartasura, 9 Anggota Geng Motor Diamankan Polisi, 7 di Antaranya Masih di Bawah Umur

Aniaya Dua Warga di Kartasura, 9 Anggota Geng Motor Diamankan Polisi, 7 di Antaranya Masih di Bawah Umur

Regional
Penjabat Gubernur Gorontalo Sesalkan Kerusuhan di Pohuwato

Penjabat Gubernur Gorontalo Sesalkan Kerusuhan di Pohuwato

Regional
PSI Solo Klaim 'Kaesang Effect' Sudah Mulai Terasa

PSI Solo Klaim "Kaesang Effect" Sudah Mulai Terasa

Regional
Makam Sunan Kudus dan Tradisi Buka Luwur Tiap 10 Muharam

Makam Sunan Kudus dan Tradisi Buka Luwur Tiap 10 Muharam

Regional
Kaesang Disebut Gabung PSI, DPW PSI Jateng Masih Tunggu Keputusan Resmi

Kaesang Disebut Gabung PSI, DPW PSI Jateng Masih Tunggu Keputusan Resmi

Regional
4 Alat Musik Bengkulu dan Cara Memainkannya

4 Alat Musik Bengkulu dan Cara Memainkannya

Regional
Ratusan Miliar Uang Rusak Ditemukan di Babel Ditarik dari Peredaran

Ratusan Miliar Uang Rusak Ditemukan di Babel Ditarik dari Peredaran

Regional
Puncak Gunung Kacapi di Sumedang Terbakar

Puncak Gunung Kacapi di Sumedang Terbakar

Regional
Cerita Pedagang di Sukaramai Trade Center Pekanbaru Bertahan Meski Sepi Pembeli

Cerita Pedagang di Sukaramai Trade Center Pekanbaru Bertahan Meski Sepi Pembeli

Regional
Pekerja Penggarap Sumur Tewas Mengenaskan Usai Rambutnya Terlilit Mesin Bor di Grobogan

Pekerja Penggarap Sumur Tewas Mengenaskan Usai Rambutnya Terlilit Mesin Bor di Grobogan

Regional
Pj Gubernur NTT Cabut Kebijakan Masuk Sekolah Pukul 5.30 Pagi

Pj Gubernur NTT Cabut Kebijakan Masuk Sekolah Pukul 5.30 Pagi

Regional
Keuntungan Proyek Rempang Eco-City Menurut BP Batam

Keuntungan Proyek Rempang Eco-City Menurut BP Batam

Regional
Pj Wali Kota Sebut Masalah Sampah di Kota Kupang Belum Dituntaskan

Pj Wali Kota Sebut Masalah Sampah di Kota Kupang Belum Dituntaskan

Regional
Pj Kades dan Bendahara Desa di Lembata Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi Dana Desa

Pj Kades dan Bendahara Desa di Lembata Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi Dana Desa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com