Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Jadi Pusat Pencegahan Polusi Plastik di Indonesia

Kompas.com - 29/05/2023, 17:45 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Living lab yang menjadi pusat pencegahan polusi plastik (Living Lab) di Indonesia, dibangun di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Pembangunan tersebut sebagai bagian dari upaya untuk menangani permasalahan sampah di ujung timur Pulau Jawa.

Lokasinya berada di Desa Pancoran, Kecamatan Rogojampi atau dekat dengan bandara Internasional Banyuwangi.

Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah, Kemenko Marves, Rofi Alhanif mengatakan, living lab ini merupakan ruang terbuka bagi para peneliti, pemerintah, swasta, masyarakat dan para inovator.

Baca juga: Teknologi Finlandia Bersihkan Citarum, 1,2 Ton Sampah Plastik Diangkat Tiap Hari

"Ruang yang terbuka untuk berkolaborasi dalam menggodok berbagai inisiatif dan inovasi terkait sampah plastik," ucap Rofi, Senin (29/5/2023).

Menurut Rofi, pengelolaan sampah plastik itu merupakan kolaborasi antara Kemenko Marves dengan the Partnership for Plastics in Indonesian Society (PISCES).

"Living Lab ini diinisiasi oleh Pak Menko Marves, Luhut B. Pandjaitan bersama para peneliti yang tergabung dalam program Pisces yang diawaki oleh Profesor Susan Jobling dari Brunel University London," ujarnya.

Nantinya, di lokasi tersebut masyarakat bakal mendapatkan informasi tentang bagaimana mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan pengelolaan plastik dalam siklus penuh plastik.

Serta bagaimana menyusun sistem pengelolaan limbah untuk merancang rantai solusi kemitraan antara pemerintah, bisnis, dan industri.

“Ini merupakan inovasi yang relatif baru di Indonesia, kita berharap ini sustain atau berkelanjutan. Kami mengundang akademisi, pelaku industri, komunitas, serta masyarakat hadir kemari untuk belajar bersama, dan menyusun konsep aksi nyata guna mencari solusi terkait sampah plastik khususnya,” terang Rofi.

Dijelaskan, Program Pisces yang bisa diakses melalui www.piscespartnership.org merupakan kemitraan kolaboratif dan inklusif. 

Pisces mempertemukan peneliti akademis dengan bisnis, industri, pemerintah, LSM, dan masyarakat sipil untuk memahami serta mengelola risiko polusi plastik.

Baca juga: 3 Hari Hilang Usai Kapal Tabrakan, Nelayan Ditemukan Meninggal di Laut Selatan Banyuwangi

Direktur kemitraan Pisces, Susan Jobling menyampaikan, Pisces Living Lab Banyuwangi sebagai pusat inovasi berbasis lokasi di mana solusi inovatif diujicobakan dan dipantau secara nyata, sehingga ada keselarasan antara teori dari peneliti dan praktik lapangan.

“Apabila ini berjalan dengan baik, akan mendorong perubahan dalam mengatasi polusi plastik di sumbernya, melindungi ekosistem laut dan air tawar, meningkatkan perikanan dan pariwisata serta memperkuat ekonomi lokal, serta akan mengubah tata kelola hidup bersih dan sehat,” ucapnya.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan, program ini akan membantu mengakselerasi upaya penanganan sampah di Banyuwangi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

28 Titik di Jalur Kerata Api Daop 5 Purwokerto Rawan Bencana

28 Titik di Jalur Kerata Api Daop 5 Purwokerto Rawan Bencana

Regional
Kapal Berbendera Panama Lontarkan Sinyal Bahaya, Ternyata dari Kotak yang Dibuang ke Laut

Kapal Berbendera Panama Lontarkan Sinyal Bahaya, Ternyata dari Kotak yang Dibuang ke Laut

Regional
Selundupkan Sabu, 12 Warga Medan Ditangkap di Bima

Selundupkan Sabu, 12 Warga Medan Ditangkap di Bima

Regional
Satpol PP DIY Dapat Seragam Baru Desainer dari Keraton Yogyakarta

Satpol PP DIY Dapat Seragam Baru Desainer dari Keraton Yogyakarta

Regional
Tim SAR Hentikan Pencarian Balita 4 Tahun di Mataram yang Hilang Terseret Arus Sungai

Tim SAR Hentikan Pencarian Balita 4 Tahun di Mataram yang Hilang Terseret Arus Sungai

Regional
3 Warga Aceh Pembawa Kabur 6 Warga Rohingya Menuju Malaysia Ditangkap

3 Warga Aceh Pembawa Kabur 6 Warga Rohingya Menuju Malaysia Ditangkap

Regional
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Tiga Desa di Boyolali Dilanda Hujan Abu

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Tiga Desa di Boyolali Dilanda Hujan Abu

Regional
Sosok Kakek 70 Tahun di Balik Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh...

Sosok Kakek 70 Tahun di Balik Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh...

Regional
Cerita Ridho Selamat Saat Erupsi Gunung Marapi di Pendakian Pertama, 'Ngesot', Berguling hingga Sembunyi di Tenda

Cerita Ridho Selamat Saat Erupsi Gunung Marapi di Pendakian Pertama, "Ngesot', Berguling hingga Sembunyi di Tenda

Regional
Pemkab Lembata Keluarkan Aturan bagi ASN yang Pasangannya Ikut Persaingan Pemilu

Pemkab Lembata Keluarkan Aturan bagi ASN yang Pasangannya Ikut Persaingan Pemilu

Regional
 BKSDA Sumbar Diduga Lalai Sebabkan 23 Pendaki Meninggal Akibat Erupsi Gunung Marapi

BKSDA Sumbar Diduga Lalai Sebabkan 23 Pendaki Meninggal Akibat Erupsi Gunung Marapi

Regional
Komplotan Perampok Lepaskan Tembakan Saat Beraksi, Penjual Pecel Lele Pinggir Jalan Ketakutan

Komplotan Perampok Lepaskan Tembakan Saat Beraksi, Penjual Pecel Lele Pinggir Jalan Ketakutan

Regional
Konser Indonesia Maju Digelar di PRPP Semarang Hari Ini, Bawaslu Jateng Belum Terima Surat Pemberitahuan

Konser Indonesia Maju Digelar di PRPP Semarang Hari Ini, Bawaslu Jateng Belum Terima Surat Pemberitahuan

Regional
Korban TPPO asal Sumbawa Diperkosa Majikan di Malaysia, Polisi Tetapkan Sponsor Jadi Tersangka

Korban TPPO asal Sumbawa Diperkosa Majikan di Malaysia, Polisi Tetapkan Sponsor Jadi Tersangka

Regional
Anak Berusia 4 Tahun di NTT Meninggal akibat Rabies

Anak Berusia 4 Tahun di NTT Meninggal akibat Rabies

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com