Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senpi AK-47 yang Disita di Seram Barat Ternyata Berasal dari Gudang Senjata Brimob Polda Maluku

Kompas.com - 26/05/2023, 19:23 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku memastikan, senjata organik AK-47 yang disita dari seorang warga di Desa Pasinalo, Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, merupakan senjata milik Polri.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Maluku Kombes Pol Andri Iskandar mengatakan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan, terungkap bahwa senapan serbu buatan Rusia itu berasal dari gudang senjata Brimob Polda Maluku yang dibobol saat konflik kemanusiaan berkecamuk di Maluku pada 1999.

"Iya, itu waktu kerusuhan 1999 (gudang senjata) kan dijebol waktu itu," kata Andri kepada Kompas.com via telepon, Jumat (26/5/2023).

Baca juga: Anggota DPRD Seram Bagian Barat Diperiksa Terkait Kepemilikan Senpi AK-47 Selama 7 Jam

Adapun soal puluhan butir amunisi yang ikut disita polisi, Andri mengaku pihaknya masih menyelidikinya.

"Itu senjatanya saja kalau pelurunya masih kita telusuri," ujarnya.

Baca juga: Polda Maluku Selidiki Oknum Anggota DPRD Terkait Senjata AK-47

Dalam kasus tersebut, polisi telah menetapkan WH, seorang warga Desa Pasinalo sebagai terdangka.

WH diketahui sebagai orang terakhir yang menyimpan dan kerap menggunakan senjata tersebut untuk berburu di hutan.

Saat ditangkap di rumahnya, tim dari Dit Reskrimum Polda Maluku ikut menyita senjata tersebut bersama 43 butir amunisi.

Belakangan, beredar kabar pemilik senjata tersebut adalah seorang Anggota DPRD Seram Bagian Barat berinisial AM.

Sejauh ini, AM telah diperiksa oleh penyidik Polda Maluku, namun hasilnya belum disampaikan.

Sebelumnya, polisi menangkap WH seorang warga Pasinalo, Kecamatan Taniwel, Seram Bagian Barat, di rumahnya pada Rabu (10/5/2023).

WH ditangkap lantaran menguasai senjata api AK-47 bersama puluhan butir amunisi. Setelah ditangkap WH langsung dibawa ke Ambon untuk menjalani pemeriksaan setelah itu yang bersangkutan langsung ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com