Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen PBNU Rahmat Pulungan: Polisi RW Perlu Diperjelas Arahnya

Kompas.com - 26/05/2023, 11:44 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Waksekjen PBNU) H Rahmat Hidayat Pulungan mempertanyakan tujuan Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabarharkam) Polri membentuk polisi RW.

Ia menilai pembentukan Polri itu tidak berdasarkan data yang kuat terkait urgensi polisi berada sampai tingkat rukun warga (RW).

"Dasar pembentukan polisi RW ini asumsi, tidak ada data yang disodorkan," kata Rahmat melalui WhatsApp, Jumat (26/5/2023).

Baca juga: 432 Personel Polresta Kupang Jadi Polisi RW, Jaga Keamanan Basis Kewilayahan

Rahmat menambahkan, kalau pun program itu diperlukan, polisi masuk ke komunitas RW bisa dilakukan di daerah tertentu dengan tingkat gangguan tinggi. Tidak bisa disamartakan secara nasional.

"Kita kan sudah punya peta konflik di masyarakat. Kalau mau dibuat ya cukup di daerah tersebut aja, tidak usah semuanya," katanya.

Selain itu, Rahmat menilai, tujuan pembentukan polisi RW harus diperjelas. Arahnya mau ke mana dan tingkat urgensinya apa. Apalagi, saat ini tingkat kepercayaan polisi di mata masyarakat menurun akibat banyak kasus yang melibatkan institusi Polri, mulai dari yang kecil hingga besar. Seharusnya polisi fokus pada pembenahan institusinya.

"Polisi RW ini harus diperjelas arahnya karena fakta sosialnya masyarakat ini masih mengalami ketidakpercayaan terhadap institusi polisi akhir-akhir ini," ujarnya.

"Perlu kita pertimbangkan kehadirannya akan menyelesaikan masalah atau malah menambah keresahan di akar rumput," lanjut Rahmat.

Daripada membentuk polisi RW, Rahmat mengusulkan agar pemerintah dan aparat memperkuat institusi keamanan di tingkat kelurahan hingga RW. Misalnya, penguatan lembaga pertahanan sipil (Hansip).

"Lebih baik dan efektif memperkuat kapasitas institusi yang sudah berjalan di lingkungan RW dan kelurahan," tandasnya.

Baca juga: Terjunkan 200 Polisi RW, Kapolres Salatiga: Ini Tidak Ada Hubungannya dengan Pemilu

Diketahui, Kabaharkam Polri Komjen Fadli Imran berencana memberlakukan polisi RW hingga tingkat nasional. Nantinya, personel polisi akan ditempatkan sampai tingkat RW. Mereka diharapkan bisa mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Pada pelaksanaannya, polisi RW ini akan bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat menyelesaikan persoalan yang berpotensi menimbulkan kejahatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com