KOMPAS.com - Kabar soal pertemuan Husein Ali Rafsanjani (27), salah satu aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dengan Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, menyita perhatian para pembaca Kompas.com pada Jumat (12/5/2023).
Pertemuan itu berlangsung di rumah dinas Bupati Kabupaten Pangandaran, pada Kamis (11/5/2023).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas pernyataan Husein yang mengaku mendapatkan intimidasi dan tekanan karena melaporkan dugaan pungutan liar (pungli) saat pelatihan dasar (Latsar) calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2020.
Sementara itu, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal mengganti uang rusak milik Rustini, warga Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Kamis (11/5/2023).
Rustini membawa uang rusak senilai Rp 16,5 juta dengan pecahan Rp 100.000 dari uang tabungan Rp 40 juta miliknya yang telah disimpannya selama empat tahun.
Kedua informasi tersebut bersama tiga berita lainnya mendapat banyak sorotan dari para pembaca Kompas.com pada Jumat (12/5/2023).
Berikut 5 artikel Populer Nusantara selengkapnya:
Pertemuan Husein dan Jeje digelar secara tertutup selama satu jam. Hasilnya, Husein menyatakan bahwa dia akan tetap menjadi ASN.
"Saya tetap mau jadi guru," kata Husein usai bertemu bupati, Kamis sore.
Husein sempat mendapat tawaran dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk mengajar di SMA. Husein juga diminta oleh Jeje Wiradinata untuk tetap mengajar di Pangandaran.
Husein menilai, kedua tawaran itu baik dan sesuai dengan keinginannya yang tetap ingin menjadi pengajar.
"Semuanya dipertimbangkan. Dua-duanya pilihan baik, tetap jadi guru, selamanya jadi guru," ujar Husein.
Baca selengkapnya: Hasil Pertemuan dengan Bupati Pangandaran, Husein Tetap Jadi Guru ASN, Kepala BKPSDM Dinonaktifkan
Pegawai mengecek uang rusak milik Rustini warga Sragi Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, di Kantor KPw BI Tegal untuk mengganti uang rusak dengan baru, Kamis (11/5/2023).
Rustini menjelaskan, uang rusak miliknya sebenarnya sebanyak Rp 40 juta, namun Rp 23,5 juta telah ditabungkan di salah satu bank di Pekalongan, sedangkan sisanya, Rp 16,5 juta, tidak diterima oleh bank tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.