BATAM, KOMPAS.com - Kisruh tranportasi di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri) terus berlanjut.
Kali ini giliran taksi Blue Bird dilarang untuk mengambil penumpang di Hang Nadim, meskipun titik jemputnya sudah berada di luar pagar area Bandara Hang Nadim.
Dalam video 2 menit 3 detik yang diunggah akun TikTok @ini.batam, terlihat perdebatan antara sopir taksi Blue Bird dengan dua orang sopir taksi Bandara.
Baca juga: Demi Taksi Online, Penumpang Bandara di Batam Rela Jalan Kaki 2 Km ke Titik Penjemputan
Bahkan perdebatan ini disaksikan langsung penumpang yang telah memesan taksi Blue Bird tersebut.
Dalam video itu terlihat dua orang sopir taksi bandara melarang sopir taksi Blue Bird menaikan penumpang.
Awalnya, percakapan masih berlangsung santun. Beberapa detik berselang, percakapan berubah menjadi saling emosi.
Baca juga: Kasus Perusakan Taksi Online di Batam Berakhir Damai Usai Pelaku Sanggupi Ganti Rugi
Bahkan salah satu sopir taksi bandara mengusir Blue Bird. Mereka hanya memperbolehkan sopir Blue Bird menaikan penumpang di titik lokasi yang telah ditentukan pihak taksi bandara, yakni di traffic light Bandara Hang Nadim.
Meski sempat memanas, seketika suasana mereda saat sopir Blue Bird mengarahkan penumpangnya berjalan hingga traffic light bandara yang jaraknya sekitar 2 kilometer.
Direktur Utama (Dirut) PT BIB, Pikri Ilham, selaku pengelola Bandara Internasional Hang Nadim mengaku mengetahui kejadian tersebut.
"Kejadian itu saya sudah menerima laporannya dan saat itu juga, kami pihak pengelola bandara bersama Kapolsek Bandara dan juga pihak taksi mengadakan pertemuan untuk mencari solusi terbaik atas peristiwa tersebut," kata Pikri melalui telepon, Kamis (11/5/2023).
Pikri mengaku hingga kini masih mencari solusi kekisruhan yang kerap terjadi bisa diminimalisir dengan baik.
Kebutuhan masyarakat terhadap layanan taksi online ini tidak bisa dihindari. Kesepatan yang dijalin sebelumnya, menjadi acuan untuk semakin berkembang dalam layanan transportasi ini.
Bagaimana ke depan taksi konvensional ini bisa bertransformasi dilengkapi dengan layanan online.
"Sebab kebutuhan masyarakat yang saat ini sudah berubah ke sistem online," ungkap Pikri.
Titik terang kasus ini, ada kesepakatan titik jemput yakni di area luar Bandara.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.