DEMAK, KOMPAS.com - Arifin, Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menjadi korban penganiayaan yang dilakukan tetangganya sendiri, berinisial T dan M.
Penganiayaan yang dialami Arifin yang juga Ketua Ansor Desa Wonokerto pada Minggu (7/5/2023) malam itu, ditengarai karena Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) Pemilu 2024 tingkat Desa Wonokerto, yang hanya dihadiri oleh 1 partai politik saja sehingga mengakibatkan pihak lain merasa tidak puas.
Arifin mengungkapkan, sebelum penganiayaan itu terjadi, ia mendapat telepon dari salah satu tokoh masyarakat desa setempat berinisial BU.
Baca juga: Kronologi Warga TTS Tewas Dianiaya Usai Lecehkan Perempuan di Kios, Sempat Jatuh dan Terbentur Batu
Tokoh tersebut memprotes rapat DPSHP yang hanya mengundang satu partai saja. Dari percakapan itu, BU merasa tersinggung dan dikira ia menantangnya.
“Pak BU tanya kenapa mengundang satu partai saja. Sudah saya jelaskan, tapi beliau marah dan dikira saya menantangnya,” ungkap Arifin seusai konferensi pers di Kantor KPU Demak, Jumat (12/5/2023).
Seusai menerima telepon dari BU, selang beberapa menit kemudian, tiba tiba datang T dan M mengendarai sepeda motor dan langsung menabraknya.
Ia yang tengah menyirami tanaman di halaman rumah bersama istrinya langsung jatuh tersungkur. Tidak puas hanya menabrak, pelaku bahkan memukul Arifin hingga mengalami luka di tubuhnya dan harus dirawat intensif di rumah sakit selama 4 hari.
“Anak dan istri saya masih trauma, karena mereka melihat langsung kejadian itu,” ujar Arifin.
Terkait adanya tindak kekerasan yang dilakukan oleh salah satu penyelenggara pemilu, Ketua KPU Kabupaten Demak, Bambang Setya Budi menyatakan mengecam tindak kekerasan dalam bentuk apapun dan dalam kondisi apapun.
Baca juga: Santri di Magetan Diduga Dianiaya Seniornya hingga Memar
KPU Demak meminta kepada pihak yang berwenang agar mengusut tuntas kasus tersebut, dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku tindak kekerasan.
“Dengan adanya kejadian ini, semoga tidak melemahkan para penyelenggara pemilu untuk mensukseskan Pemilu 2024,” kata Bambang.
Bambang menambahkan, KPU Demak telah melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dan pemerintah desa terkait keberlangsungan tahapan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024 di Desa Wonokerto.
Baca juga: Pria di TTS Tewas Dianiaya Usai Diduga Remas Payudara Perempuan
Pihaknya juga berkoordinasi dengan kepolisian terkait pengamanan setiap tahapan Pemilu tahun 2024, baik pelaksanaan tahapan maupun penyelenggara pemilu.
Sementara Ketua Bawaslu Demak, Khoirul Saleh, mengutuk keras terjadinya kekerasan yang menimpa penyelenggara pemilu. Penyelenggaraan pemilu di Kabupaten Demak harus terlaksana dengan aman, damai dan berkualitas.
“Apabila ada hal-hal yang dirasa itu temuan pelanggaran, bisa menyampaikannya kepada Bawaslu. Informasi sekecil apapun akan kami tindaklanjuti lanjuti,” ujar Khoirul.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.