KARANGANYAR, KOMPAS.com - Teka-teki mayat pria yang ditemukan di Bengawan Solo bagian Karanganyar, Jawa Tengah, pun terjawab.
Korban diketahui bernama Joko Siswoyo (23), seorang guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Boyolali.
Joko diidentifikasi menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh tiga pelaku, dengan dua di antaranya tertangkap.
Dua tersangka yang ditangkap masing-masing bernama Gilang Adi Pratama (26), dan Agung Nugroho (20). Adapun satu pelaku lainnya, berinisial G, masih buron.
Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold HY Kumontoy berkata, awal mula pembunuhan terjadi saat Agung meminjam uang ke pinjol menggunakan nama korban.
Namun, Agung mengaku tidak terima dan sakit hati karena namanya disebut korban dalam status WhatsApp.
Agung pun menjanjikan akan mengembalikan uang korban, dan memintanya datang pada Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 20.30 WIB.
Ternyata, Agung sudah merencanakan untuk membunuh Joko dengan bantuan Gilang alias Cawet dan G.
"Korban diminta untuk datang ke rumah tersangka. Tersangka Agung telah merencanakan aksinya dengan menghubungi G untuk menyiapkan tongkat dan karung serta mencari lokasi yang sepi untuk eksekusi," kata Jerrold kepada TribunSolo.com, Senin (8/5/2023).
Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat di Sungai Bengawan Solo, Terungkap Identitas Korban
Korban pun datang ke rumah pelaku sekitar pukul 23.30 WIB seorang diri, menggunakan sepeda motor Honda Beat berpelat nomor AD 4950 AHD.
Sebelumnya, Agung sudah mengajak Gilang dari tempat kerjanya untuk ikut menghabisi korban.
"Pada saat itu, tersangka Agung berbisik kepada tersangka Gilang 'ayo tak ajak nganu Joko wet (cawet, -red), dan yang dimaksud nganu itu yaitu mukul orang," ucap Jerrold.
Setelah korban bisa diajak pelaku ke TKP, Gilang sudah berada di lokasi dengan membawa tongkat dan karung yang disiapkan G.
Saat itu, hari sudah memasuki Rabu (3/5/2023) sekitar pukul 01.00 WIB tatkala pembunuhan terjadi.
Agung kemudian menyerang korban dengan cara mencekiknya, dan menjegal kakinya supaya terjatuh.
Gilang kemudian disuruh Agung untuk mengambil tongkat, dan memukul kepalanya tiga kali hingga tongkat tersebut patah.
"Kondisi korban saat dicekik, korban mengeluarkan lendir dan kejang-kejang, kemudian setelah dipukul, kepala korban berdarah," ucap Jerrold.
Setelah korban diperiksa dan dipastikan tewas, jenazahnya dimasukkan ke dalam karung dan diisi tiga buah batu paving, diikat menggunakan kawat bendrat.
Jenazah korban kemudian dibuang ke Bengawan Solo, tepatnya di wilayah Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.
Baca juga: Ini Ciri-ciri Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Sungai Bengawan Solo
"Kemudian, Kamis (4/5/2023) pagi pukul 09.30 WIB, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Wilayah Dusun Dingin, Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar," ujar Jerrold.
Jerrold menekankan, para pelaku dijerat Pasal 340 dan 338 KUHP dengan tuntutan maksimal hukuman mati.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Guru MI di Boyolali Dibunuh Sadis, Dimasukkan Karung Isi Paving, Ditenggelamkan di Bengawan Solo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.