Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Siapkan Lahan Hibah untuk Bangun Lapas, Bupati Tangerang Dapat Penghargaan dari Menkumham

Kompas.com - 04/05/2023, 15:28 WIB
Amalia Purnama Sari

Penulis

KOMPAS.com - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memperoleh penghargaan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly berkat kiprahnya membantu penanganan over-capacity di lembaga pemasyarakatan (lapas).

Langkah yang dilakukan Zaki adalah dengan menghibahkan lahan untuk membangun Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan.

Penghargaan tersebut diterima Bupati Zaki saat menghadiri acara syukuran Hari Bakti Pemasyarakatan ke-59 Tahun 2023 di Ciputra Artpreneur Jakarta Selatan, Rabu (3/5/23).

Zaki mengaku bersyukur bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang bisa mendapatkan penghargaan dari Menkumham.

Baca juga: Pemkab Tangerang Siapkan Mudik Gratis untuk 1.450 Warga, Pendaftaran Dibuka 23 Maret

"Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat terhadap langkah Pemkab Tangerang yang telah memberikan tanah hibah untuk pembangunan lapas yang ada di Kabupaten Tangerang. Semoga dukungan ini bisa meningkatkan kualitas pelayanan Kemenkumham kepada masyarakat," ujar Zaki melalui keterangan persnya, Kamis (4/5/2023).

Perlu diketahui, Pemkab Tangerang telah menyiapkan lahan hibah untuk pembangunan lapas. Adanya lapas ini diharapkan bisa mengurangi over capacity bagi para penghuninya.

“Semoga semuanya bisa berjalan dengan baik,” harap Zaki.

Lebih lanjut, Zaki berharap bahwa Pemkab Tangerang bisa menjalin kerja sama dengan kementerian atau lembaga lainnya.

"Pemkab Tangerang senantiasa siap mendukung program-program pemerintah pusat demi kepentingan bersama dan masyarakat, terutamanya masyarakat Kabupaten Tangerang," tuturnya.

Baca juga: Pemkab Tangerang Normalisasi Danau untuk Atasi Banjir

Sementara itu, Menkumham Yasonna Laoly mengucapkan terima kasih atas peran pemerintah daerah (pemda) yang telah bersinergi dengan Kemenkumham.

"Saya ucapkan terima kasih kepada kepala daerah yang konsisten dan membantu dalam proses pembangunan Lembaga Pemasyarakatan ataupun membantu para warga binaan. Semoga apa yang telah dilakukan bisa menjadi ladang amal bagi kita semua," kata Yasonna.

Masalah over capacity di lapas

Sebagai informasi, kondisi over capacity di lapas merupakan salah satu masalah klasik yang belum menemui solusi tepat.

Masalah ini pun belum terselesaikan setelah adanya kasus kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9/2021). Kasus kebakaran ini terjadi karena penggunaan kapasitas lapas yang mencapai 400 persen.

Adapun secara keseluruhan, jumlah narapidana di Indonesia adalah 250.000. Separuhnya merupakan narapidana kasus narkotika.

Baca juga: Pemkab Tangerang Salurkan 1.100 Dosis Vaksin LSD, Cegah Penyakit Kulit Benjol pada Hewan Ternak

Pemerintah pun berusaha mengatasi masalah ini dari hulunya. Salah satu caranya dengan memindahkan narapidana kasus terorisme dan narkoba ke Lapas Nusakambangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com