Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Peringati Hardiknas 2023, Pemkab Maluku Barat Daya Semarakkan Merdeka Belajar

Kompas.com - 03/05/2023, 15:50 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Barat Daya (MBD) menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Halaman Kantor Bupati MBD, Selasa (2/5/2023).

Mengusung tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar,” kegiatan tersebut dipimpin oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) MBD Johzes H F Leunufna selaku Inspektur Upacara.

Dalam kesempatan itu, Johzes membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim.

Johzes menyampaikan, telah terjadi perubahan besar di lingkup pendidikan selama tiga tahun terkahir. Perubahan ini terjadi secara menyeluruh, dari ujung barat hingga timur Indonesia.

“Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hajar Dewantara,” ujar Johzes dalam keterangan tertulis yang dikutip dari news.malukubaratdayakab.go.id, Rabu (3/5/2023).

Baca juga: Mengenal Museum Dewantara Kirti Griya, Peninggalan Ki Hadjar Dewantara

Cita-cita Ki Hajar Dewantara, yaitu menerapkan pendidikan yang menuntun bakat, minat dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan masyarakat.

Johzes mengungkapkan, anak-anak sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh guru.

Selain itu, kata dia, kepala daerah melalui Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) dan semua unsur pelaksana pendidikan yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya, sekarang dapat menggunakan data asesmen nasional di platform rapor pendidikan untuk melakukan pembinaan dan peningkatan kualitas layanan pendidikan.

Johzes menyampaikan, saat ini guru berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya platform Merdeka Belajar.

Baca juga: Hari Pendidikan Nasional 2023, Nadiem: Merdeka Belajar Sejarah Baru

Selain itu, guru yang dulu diikat dengan berbagai peraturan yang kaku, sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya kurikulum Merdeka Belajar.

“Kurikulum Merdeka Belajar menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi. Seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan nalar,” tutur Johzes.

Dengan berbagai program Kurikulum Merdeka Belajar, lanjut dia, mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas, sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahun dan pengalaman di luar kampus.

Lebih lanjut Johzes menjelaskan, program Kurikulum Merdeka didukung dengan intervensi pendanaan yang lebih fleksibel.

Baca juga: Dukung Jam Kerja Fleksibel, BKD Jateng Sebut ASN Bisa Antar Anak Sekolah Sebelum ke Kantor

Dengan pendanaan fleksibel, program tersebut mampu mendorong peningkatan proses pembelajaran, perluasan program beasiswa, serta pelaksanaan riset yang berorientasi pada inovasi sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional.

“Untuk pendanaan, pencairan langsung Dana Bantuan Operasional (BOS), dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) ke sekolah dan pemanfaatannya yang lebih fleksibel, telah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk meningkatkan pembelajaran,” ucap Johzes.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com