Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pelecehan Seks di Kalangan Santri, Dinsos Nunukan Segera Telusuri

Kompas.com - 04/04/2023, 15:13 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kasus dugaan pelecehan seksual di sebuah pesantren, di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menyeruak dan tengah menjadi pembicaraan khalayak.

Pasalnya, pelaku yang notabene santri, diduga sudah melakukan perbuatan tak terpuji tersebut lebih dari satu kali, dan tidak mendapat perlakuan, atau sanksi sebagaimana mestinya.

Dari penelusuran Kompas.com, pelaku yang masih berusia remaja ini, mengajak sekitar lima orang teman sebayanya untuk memegangi korban, lalu memainkan alat vital korban/masturbasi.

Baca juga: Aksi Dugaan Pelecehan Payudara Gegerkan Warga Purworejo, Sempat Terekam Kamera Pengendara

Video aksi tersebut, disebarkan atau dikirim ke sejumlah santriwati yang masih berusia belia di pesantren dimaksud.

Kasus ini, sempat ditangani Polsek setempat. Si Pelaku mendapat ganjaran kurungan penjara karena orangtua korban tidak terima, dan melaporkannya ke Polisi.

Namun, para pengajar di Pesantren dimaksud, kompak untuk menyembunyikan kasus ini. Mereka menandatangani sebuah kesepakatan berisi jaminan bahwa perbuatan pelaku tidak akan terulang, dan video asusila tidak akan tersebar lagi.

Selain itu, para pengajar juga meminta orangtua korban mencabut laporannya di Polsek.

Sampai akhirnya, si pelaku pun bebas setelah mendekam di penjara selama sepekan. Iapun kembali diterima masuk lingkungan pesantren/nyantri.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Nunukan, Faridah Aryani mengatakan, pihaknya mulai bergerak melakukan penelusuran terhadap dugaan pelecehan seks di kalangan santri salah satu Pesantren.

Baca juga: Sedang Umrah, Tersangka Pelecehan Seksual FK Unand Mangkir Panggilan Polisi

"Kita sayangkan kasus ini seakan disembunyikan. Ada sebuah masalah yang seharusnya ditangani dengan bijak, dengan tanpa mempublikasikan sebuah lembaga ataupun institusi pendidikan. Kita mulai koordinasi untuk menangani kasusnya," ujarnya, Selasa (4/4/2023).

Bagaimanapun, kata Faridah, tidak elok membiarkan sebuah kasus seks yang melibatkan remaja, apalagi di kalangan pesantren, yang selalu mengajarkan hal religi, kemuliaan akhlak, moral dan etika.

Butuh penanganan serius dan sentuhan psikolog untuk mencari tahu kondisi kejiwaan si anak/pelaku, sehingga perbuatan tersebut tidak bertambah parah yang menjurus pada tindak asusila dengan bentuk lebih parah.

"Namanya anak-anak, apalagi beranjak dewasa, banyak sekali rasa penasarannya. Nanti akan kita asessmen, apakah si anak ini berbuat begitu karena gadget, atau karena sebab lain. Tidak bisa didiamkan yang seperti ini, apalagi infonya, sudah terjadi beberapa kali," imbuhnya.

Lebih lanjut, Faridah juga menyayangkan lembaga pendidikan yang terkesan memilih menutup rapat kasus tersebut.

Meski mementingkan nama baik pesantren, Dinas Sosial memiliki aturan untuk merahasiakan kasus dan menanganinya secara diam-diam tanpa ekspose atau publikasi.

Baca juga: Dilecehkan Seksual oleh Atasannya, Tenaga Kesehatan di RS Solo Lapor Polisi

"Kita sudah sosialisasikan ke seluruh masyarakat. Tolong lapor kalau ada indikasi perkara kejahatan seks, terutama anak anak. Kita akan tangani serba rahasia. Jangan karena melindungi nama baik lembaga, tapi justru menyimpan bahaya didalamnya karena tidak ada yang bisa menjamin pelaku tidak mengulangi perbuatannya," imbuhnya.

Saat ini, Dinas Sosial sedang berkoordinasi dengan Kemenag Nunukan, dan segera menggandeng Camat untuk sama sama turun ke lapangan dan melakukan penanganan.

Faridah juga meminta Polsek, tidak segan untuk menghubungi Dinas Sosial, ketika mendapat laporan kasus sejenis.

"Kita berharap, kasus kasus seperti ini bisa menjadi perhatian semua kalangan. Jangan malah disembunyikan karena mudhorotnya lebih besar nantinya," kata Faridah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Regional
20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

Regional
Satu Pelaku Penyerangan Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Anak Putus Sekolah, Ini Perannya

Satu Pelaku Penyerangan Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Anak Putus Sekolah, Ini Perannya

Regional
Entaskan Geng Motor dan Kenakalan Remaja, Walkot Pematangsiantar: Deteksi Awal Terlihat di Sekolah

Entaskan Geng Motor dan Kenakalan Remaja, Walkot Pematangsiantar: Deteksi Awal Terlihat di Sekolah

Kilas Daerah
Oknum Polisi Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam 20 Tahun Penjara

Oknum Polisi Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam 20 Tahun Penjara

Regional
Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 25,4 Kg dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap

Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 25,4 Kg dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap

Regional
Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Regional
11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

Regional
Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Regional
Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Regional
Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Regional
Mengintip Potensi SPAL-DT yang Diresmikan Jokowi di Pekanbaru

Mengintip Potensi SPAL-DT yang Diresmikan Jokowi di Pekanbaru

Regional
Viral di Medsos, Mahasiswa UIN Palembang Diduga Plagiat Skripsi, Dekanat Sebut Belum Ada Laporan

Viral di Medsos, Mahasiswa UIN Palembang Diduga Plagiat Skripsi, Dekanat Sebut Belum Ada Laporan

Regional
Kejati Papua Barat Endus Dugaan Kejahatan Perbankan yang Melibatkan Oknum TNI

Kejati Papua Barat Endus Dugaan Kejahatan Perbankan yang Melibatkan Oknum TNI

Regional
Kisah Slamet Buka Jasa Pembersihan Kelelawar, Pelanggannya hingga di Kota Besar

Kisah Slamet Buka Jasa Pembersihan Kelelawar, Pelanggannya hingga di Kota Besar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com