KOMPAS.com - Kabar seputar pria yang meracuni istrinya sendiri hingga tewas mendapat banyak sorotan dari para pembaca Kompas.com pada Sabtu (1/4/2023).
BP (28), seorang pria asal Kampung Tri Darma Wira Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, meracuni istrinya, S (30), hingga tewas lantaran sakit hati tak diizinkan menikah dengan adik iparnya, pada Kamis (16/3/2023).
Pelaku sempat berpura-pura panik dan melarikan istrinya ke puskemas saat korban sedang sekarat.
Sementara itu, Bandara Husein Sastranegara Bandung, Jawa Barat, tengah bersiap untuk membuka kembali rute penerbangan internasional.
Penerbangan internasional di Bandara Internasional Husein Sastranegara sempat ditutup saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat pandemi Covid-19.
Kedua berita tersebut bersama tiga artikel lainnya menerima banyak atensi dari para pembaca Kompas.com selama Sabtu (1/4/2023).
Berikut lima artikel Populer Nusantara selengkapnya:
Polres Tulang Bawang berhasil mengungkap pembunuhan berencana yang dilakukan BP kepada istrinya, kemudian menangkap pelaku di rumah mertuanya, pada Kamis (30/3/2023).
"Pelaku diduga melakukan pembunuhan berencana terhadap korban yang adalah istrinya sendiri di rumah orangtua korban," kata Kapolres Tulang Bawang, AKBP Jibrael Bata Awi, dalam keterangan tertulis, Jumat (31/3/2023).
Kasus ini terungkap bermula saat kakak korban melapor ke polisi karena curiga atas kematian S yang mendadak.
Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui bahwa S dibunuh oleh suaminya dengan racun. Jibrael menjelaskan, pelaku meracuni korban dengan racun tawas yang dibeli secara online seharga Rp 117.000.
Racun ini diketahui pelaku setelah melihat di video YouTube. Setelah racun pesanan itu datang, pada hari kejadian pelaku mencampurnya dengan air putih.
Baca selengkapnya: Suami Bunuh Istri karena Tak Diizinkan Menikahi Adik Ipar yang Dihamili Pelaku, Ini Kronologinya
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, R Andika Dwi Prasetya mengatakan, keputusan ini diambil usai melihat perkembangan situasi pandemi Covid-19.