CIREBON, KOMPAS.com - Seorang warga tewas tersambar petir di pematang sawah Desa Winong, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (1/4/2023) petang. Ini merupakan kasus sambaran petir kedua yang terjadi di Kabupaten Cirebon dalam sehari.
Sebelumnya, tiga warga juga tersambar petir di Warung Empal Gentong, Jalur Utama Pantura, Kabupaten Cirebon. Akibat peristiwa itu, satu orang tewas dan dua warga terluka.
Baca juga: 3 Orang Tersambar Petir di Warung Empal Gentong Jalur Pantura Cirebon, 1 Tewas 2 Luka Berat
Perangkat Desa Winong Ahmad Muzaki mengatakan, seorang warga yang melintas kaget saat melihat seseorang tergeletak di pematang sawah yang berdekatan dengan jalan umum.
Warga mendekati korban yang sudah terbujur kaku. Kondisi jenazah seperti tersengat listrik.
Ahmad Muzaki menyebut, peristiwa itu terjadi saat hujan deras disertai angin melanda wilayah itu. Warga sempat melihat korban di pematang sawah.
Warga menduga korban sedang mencari sisa panen padi untuk pakan hewan ternak. Saat petir menggelegar, korban tepat berada di sawah.
Tiba-tiba korban menundukkan kepala dan badan. Warga mengira korban sedang tiarap untuk menghindari kondisi petir yang terus menggelegar. Namun, ternyata korban menunduk karena tersambar petir, dan langsung kaku.
"Orangnya tuh lagi ngambil sisa gabah orang panen, pas posisinya jongkok mau bangun, ada petir, langsung jatuh. Dikira dia tiarap, enggak taunya tergeletak dan meninggal," kata Muzaki saat ditemui Kompas.com, Sabtu petang.
Muzaki menambahkan, sebelum insiden itu, beberapa warga sempat melihat korban membawa motor dan karung. Peristiwa itu terjadi tak lama setelah korban tiba di sawah.
Warga yang melihat korban tergeletak di sawah lalu melapor ke polisi. Mereka langsung mengevakuasi korban ke RSUD Arjawinangun untuk mendapatkan penanganan.
Koordinator Lapangan Pusat Pengendalian dan Operasi (Korlap Pusdalop) BPBD Kabupaten Cirebon Faozan menyampaikan, BPBD selalu mendapatkan kabar secara real-time dari BMKG terkait kondisi perkembangan cuaca.
Hasil pemantauan tersebut langsung diinformasikan ke grup WhatsApp yang fokus dan menangani kebencanaan.
Pada Sabtu (1/4/2023), Faozan sudah memberikan peringatan dini terkait risiko sebaran petir yang meningkat selama Sabtu siang sampai petang.
Ia meminta warga agar waspada dan menghindari beberapa area terbuka, seperti sawah, lapangan, dan lainnya. Warga juga dianjurkan tak berteduh di bawah pohon, tiang, dan bangunan rentang.
Sebagai upaya pencegahan, warga juga diminta mengurangi penggunaan telepon seluler karena berisiko menjadi pemicu sambaran petir.
"Kami sudah beri peringatan dini agar warga waspada, bahwa pada wilayah tersebut akan terjadi hujan badai disertai petir dan angin. Harapan ke depan, masyarakat jangan abai jika ada peringatan dini guna mengurangi resiko," harap Faozan saat dihubungi Kompas.com Sabtu malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.