Nurhadi mengatakan, kelima pelajar itu dihukum mencuci kaki ibunya dan meminta maaf.
"Kami suruh mereka mencuci kaki ibunya. Setelah itu, mencium kaki ibunya dan meminta maaf. Hukuman ini dilakukan untuk memberikan efek jera bagi mereka. Diharapkan dapat menyentuh hati para pelaku tawuran tersebut," kata Nurhadi.
Dia menyebut, kelima pelajar tersebut menangis tersedu di kaki ibunya. Setelah itu, mereka dibolehkan pulang.
"Mereka nangis-nangis minta maaf sama ibunya," sebut Nurhadi.
Baca juga: Payung Elektrik Rp 42 Miliar di Masjid Agung Annur Pekanbaru Rusak Diterpa Badai
Nurhadi menegaskan, dengan hukuman tersebut tidak terulang lagi aksi tawuran di wilayah Kota Dumai.
"Hukuman yang diberikan, kami harap memberikan efek jera. Sehingga, tidak lagi terlibat aksi tawuran dan menjadi anak yang penurut ataupun berbakti kepada orangtua," kata Nurhadi.
Dia juga berpesan kepada para orangtua, agar dapat mengawasi pergaulan anak-anaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.