Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keluarga Asal Manggarai Timur Tinggal di Gubuk Reyot: Kadang Makan, Kadang Enggak

Kompas.com - 31/03/2023, 18:37 WIB
Markus Makur,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com – Yohanes Kake (49), tinggal di gubuk reyot berukuran 3x4 meter di Kampung Pongkeling, Kelurahan Rongga Koe, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Yohanes tinggal bersama anaknya, Yohanes Jaik (12), dan kakaknya, Yus Ndelos (60). Sementara istri Yohanes telah pulang ke rumah orangtuanya.

Baca juga: Siswa di Manggarai Timur Tewas Tenggelam di Muara Kali Waemokel

Udara dingin hampir setiap malam dirasakan Yohanes dan keluarganya, khususnya setelah hujan. Dinding gubuk itu terbuat dari anyaman bambu. Sedangkan atapnya dari seng.

Di gubuk yang berlantaikan tanah itu, Yohanes dan keluarganya tidur beralaskan pelupuh yang disusun menyerupai kasur.

Tak ada jaringan listrik atau penerangan di gubuk milik Yohanes. Hampir setiap malam gubuk itu gelap gulita, hanya lampu pelita yang dipakai sebagai penerangan.

Kondisi gubuk sudah sangat memprihatinkan, reyot dan tak layak huni. Penghasilan sebagai buruh serabutan memaksa keluarga Yohanes hidup seadanya bersama anaknya di gubuk itu.

"Sehari-harinya saya kerja kadang ada yang menyuruh nyangkul, sehari paling Rp 25.000. Tapi penghasilan tidak tetap. Ya makan seadanya saja," ungkap Yohanes di rumahnya, Jumat (31/3/2023).

Bagi Yohanes dan keluarga, tak makan selama sehari merupakan hal biasa karena keterbatasan penghasilan.

"Kadang makan kadang enggak makan, bagaimana lagi. Kalau lagi tidak punya uang ya tidak makan," kata dia.

Yohanes dan keluarga hanya bisa pasrah menghadapi kondisi itu. Yohanes berharap keluarganya bisa mendapat bantuan pemerintah, khususnya jaminan kesehatan.


Sampai saat ini, Yohanes tak mendapat bantuan pembangunan rumah layak huni. Ia juga tak mendapat bantuan lain, seperti PKH, BPNT, dan beras keluarga prasejahtera.

"Dulu sempat mau dapat bantuan tapi tidak jadi karena terkendala administrasi kependudukan. Saya belum memiliki kartu keluarga dan Kartu Tanda Penduduk. Istri saya sudah kembali ke orangtua saat anak saya masih usia dua tahun," jelasnya.

 

Yohanes Kake (49) bersama anak dan saudarinya tinggal di gubuk reyot di Kampung Pongkeling, Kelurahan Ronggakoe, Kecamatan Kota Komba, Kab. Manggarai Timur, NTT, Jumat, (31/3/2023). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Yohanes Kake (49) bersama anak dan saudarinya tinggal di gubuk reyot di Kampung Pongkeling, Kelurahan Ronggakoe, Kecamatan Kota Komba, Kab. Manggarai Timur, NTT, Jumat, (31/3/2023). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)
Meski begitu, Yohanes selalu mengajarkan anaknya untuk tetap bersyukur meski kondisi keluarga memprihatinkan.

"Segala sesuatu tetap saya syukuri, masih ada tempat tinggal. Meskipun saya juga berharap ada bantuan, agar saya dan anak saya bisa tinggal di tempat yang lebih layak," ucapnya.

Yohanes terkejut saat Kompas.com dan perwakilan Polres Manggarai Timur tiba di rumahnya. Ia menerima tamu sambil duduk di lantai tanah berlinang air mata.

"Saya tak punya apa-apa untuk menghidangkan tamu yang berkunjung. Hanya air teh yang disuguhkan," kata Yohanes.

Sang anak tetap rajin sekolah

Sementara itu, sang anak Yohanes Jaik yang berusia 12 tahun sedang memasak untuk makan siang bersama ayah dan tantenya.

Baca juga: Pria di Manggarai Timur NTT Diduga Bawa Kabur dan Cabuli Anak di Bawah Umur

Meski tinggal di gubuk reyot, Yohanes Jaik yang duduk di kelas VI SD Inpres Rate Momang mengaku tetap rajin ke sekolah.

"Dalam keterbatasan ekonomi, ayah masih mencari uang untuk biaya pembangunan di sekolah," ungkapnya.

Terima bantuan polisi

Kepala Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polres Manggarai Timur Bripka Heribertus AB Tena dan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kota Komba Aipda Yosep Bei Langa menyambangi keluarga Yohannes.

Saat berkunjung, perwakilan Polres Manggarai Timur itu membawa beras dan satu papan telur ayam.

"Kami mendapatkan informasi dari warga berkaitan dengan kondisi keluarga ini. Dan sebagai polisi, kami wajib mengetahui kondisi keluarga ini," kata Heribertus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Regional
Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com