“Biasanya kepala orangnya (para pelaku kriminal) ditutup sama petrus dan ditembak enggak tahu dimana, jasadnya juga enggak tahu dibuang kemana,” ungkapnya.
Ayong pun berusaha memperbaiki hidupnya dengan menjadi sopir angkot. Kala itu kemampuan menyetir mobil dan memiliki SIM sangat langka. Sehingga dirinya cukup beruntung mudah mencari lapangan pekerjaan.
“Ketemu istri karena pas dia sekolah penumpang saya,” katanya.
Lantaran sama-sama suka, keduanya meminta restu orangtua. Namun Ayong ditolak keluarga karena pekerjaannya yang identik dengan hal negatif. Saat istri hamil duluan, akhirnya keluarga merestui dengan terpaksa.
Kejahatan tak sampai di situ. Ayong kemudian menjadi sopir truk ke Jakarta dan hanya pulang seminggu sekali. Ia mengaku dahulu kerap bermalam dengan perempuan lain di perjalanan. Namun hal itu tak memberi kepuasan baginya.
Istrinya mengecam perbuatan Ayong dan memintanya menjalani hidup yang lebih baik. Ayong akhirnya menjadi sopir pribadi untuk toko servis AC.
Ia banyak belajar soal AC. Kemudian ia membuka servis AC dan kulkas.
Saat memperbaiki kulkas milik pengasuh Pondok Pesantren Istighfar Tombo Ati, Gus Tanto, ia merasakan ketenangan di sana.
“Pertama benerin kulkas Gus Tanto, rasanya adem ayem, enggak tahu ada apa,” ujarnya.
Setiap Rabu ia melihat jemaah ramai-ramai mengaji di sana. Lalu pemotongan hewan kurban yang dibagikan warga setempat. Ia seakan merasa terpanggil.
“Kaya terpanggil ikutan ngaji, padahal saya enggak bisa ngaji, tapi pokoknya ikut-ikutan, rasanya ayem, seneng, itu enggak pernah saya miliki sebelumnya,” ungkapnya.
Menurutnya, perubahan terbesar setelah ia bergabung menjadi santri Gus Tanto ialah mendapat ketenangan hati yang selama ini ia cari.
Pekerjaannya menggarap service AC juga dinilai lebih fleksibel sehingga dirinya tetap dapat rutin datang mengaji bersama Gus Tanto.
“Yang saya kagumi, dia (Gus Tanto) itu sabar sekali, tidak pernah marah. Kalau ngomong alus sekali, dan kalau menasehati tidak memaksa, terserah kamu mau menjalankan atau tidak gitu,” ungkapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.