SITUBONDO, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur menemukan kenaikan kasus warga mengidap penyakit menular Tuberkolosis (TBC).
Meski demikian pihak pemerintah masih optimistis penyakit tersebut masih bisa dikendalikan dengan pemberian obat yang menyembuhkan penderita.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Situbondo Siti Fajriah menyatakan, kasus TBC di Kabupaten Situbondo mengalami kenaikan cukup signifikan.
Tercatat pada 2022 total ada 1.188 kasus TBC, sementara 2021 sebanyak 899 atau naik 219 kasus.
Dia menuturkan, kenaikan ini karena pendataan dan pemeriksaan yang gencar dilakukan Dinkes. Bisa jadi, ada kasus TBC yang ada sejak dulu namun baru terdeteksi.
"Kasus ini meningkat karena temuannya yang terdeteksi," kata Siti Jumat (31/3/2023).
Baca juga: 200 Anak di Magetan Positif TBC, Dinkes Singgung Kebiasaan Warga Merokok
Menurutnya, pihak pemerintah sekarang sedang gencar melakukan pendataan terhadap penyakit menular seperti TBC, HIV Aids, dan Malaria.
Hal tersebut bersamaan dengan adanya program nasional di Tahun 2030 Indonesia bebas penyakit-penyakit tersebut.
"Targetnya 2030 Indonesia bisa bebas ATM (Aids, Tuberkolosis, dan Malaria),"katanya.
Resillient and Sustainable System for Health (RSSH) Aids Tuberkolosis Malaria (ATM) Jatim Asih Tri Rachmi Nuswantara menyatakan hampir semua kabupaten dan kota di Jawa Timur mengalami peningkatan temuan kasus. Sehingga data kenaikan mayoritas naik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.