Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pelaku Perekrutan PMI Ilegal di NTB: Beri Uang pada Korban untuk Biaya Pemberangkatan

Kompas.com - 30/03/2023, 21:42 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - YH (49), satu dari enam tersangka tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) mengaku memberikan uang kepada pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang direkrutnya.

Uang yang diberikan berkisar Rp 10 juta hingga Rp 19 juta. Uang itu untuk digunakan sebagai biaya perjalanan dari Mataram ke Jakarta.

"Setiap TKW (tenaga kerja wanita) berbeda-beda kita kasih, ada Rp 10 sampai 19 juta," kata YH kepada awak media di Mapolda NTB, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Salurkan 13 PMI Ilegal ke Turki, 2 Pelaku Perdagangan Orang di Bali Dituntut 7 Tahun Penjara

YH yang berperan sebagai sponsor lokal dan perekrut mengaku, uang yang diberikan tersebut berasal dari sponsor pusat di Jakarta.

"Uang tersebut sebagai modal para TKW untuk biaya operasional seperti tiket pesawat Mataram-Jakarta dan lain-lain. Kalau untuk Jakarta ke Turkiye saya tidak tahu udah lain urusan," kata YH.

Baca juga: Ungkap Kasus Perdagangan Orang sebagai Pekerja Migran, Polda NTB Tangkap 6 Pelaku

YH mengaku mendapatkan keuntungan sekitar Rp 3 juta per PMI ilegal yang dikirim.

MS (49), pelaku lainnya, mengaku memberangkatkan para korban karena merasa kasihan melihat korban yang terlilit utang.

"Kasihan dia minta bantuan karena terlilit utang dan minta untuk diberangkatkan," kata MS.

Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda NTB menangkap enam pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Enam pelaku itu diduga terlibat dalam pengiriman PMI ilegal ke Turkiye.

Enam tersangka tersebut terdiri dari dua pengungkapan kasus. Kasus pertama dengan laporan polisi nomor LP/ 21/II/2023/ SPKT/Polda NTB.

Halaman:


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com