Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersama 6 Pengusaha Beras, Pensiunan Polri Didakwa Pengoplosan Beras Bulog di Banten

Kompas.com - 30/03/2023, 18:50 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten mendakwa pensiunan anggota Polri, Ali Nurdin atas tindak pidana pengoplosan beras bulog dengan beras lokal.

Ali Nurdin didakwa bersama pengusaha beras lainnya yaitu Tolib, Husen, Idris, Fahrudin Hamid, dan Bakhrudin.

"Bahwa terdakwa membeli beras Bulog kemudian dicampur dengan beras lokal merek PL karena untuk mencari keuntungan yang lebih besar," kata JPU Kejati Banten, Pujiyati saat membacakan dakwaan di Pengadilan Negeri Serang, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Kasus Pengoplosan Beras Bulog, Seorang Distributor Jadi Tersangka

Di hadapan hakim yang diketuai Nelson Angkat, Pujiyanti menyebut, Ali Nurdin awalnya memesan beras Bulog 10 ton dengan nilai Rp 92 juta atau sekitar Rp 9.200 per kilogram.

Beras itu kemudian dikirim ke gudang milik terdakwa di Lingkungan Kranggot, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.

"Terdakwa melakukan pengoplosan, mencampur, dan me-repacking beras dari Bulog dengan beras lokal merek PL menjadi beras dengan merek SB kemasan 25 kg dan merek Dewi Sri kemasan 5 kg di gudang beras milik terdakwa dan menjual, memperdagangkan," ujar Puji.

Pujiyati mengungkapkan, beras Bulog berukuran 50 kilogram dicampur dengan 2 karung beras lokal dengan ukuran 25 kilogram. Kedua jenis beras itu kemudian diaduk hingga merata.

Total yang dihasilkan dari pencampuran beras Bulog dan lokal sebanyak 748 karung beras berukuran 25 kilogram dan 60 karung beras berukuran 5 kilogram.

"Beras Bulog dan beras lokal yang dicampur sebanyak 19 ton," kata Puji.

Setelah dicampur dan dikemas kembali, beras oplosan itu dibawa ke tiga tokonya di wilayah Cilegon yakni Toko Beras Umi, Toko Beras TB Amanah, dan Toko Beras Semoga Berkah untuk dijual.

Ali Nurdin kemudian menjual sebanyak 246 karung beras berukuran 25 kilogram, dengan keuntungan sebesar Rp 10.000 dan Rp 3.000 untuk beras berukuran 5 kilogram.

"Sehingga terdakwa mendapat total keuntungan dari perbuatan terdakwa sebesar Rp 2.463.000," ungkapnya.

Ketujuhnya didakwa Pasal 62 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (1) huruf d dan f Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Menanggapi dakwaan JPU, terdakwa Tolib dan Husen melalui pengacaranya mengajukan eksepsi atau keberatan.

Sedangkan terdakwa Ali Nurdin, Idris, Fahrudin, Hamid, dan Bakhrudin tidak melakukan eksepsi.

Hakim Nelson Angkat pun menutup dan menunda sidang hingga pekan depan untuk mendengarkan eksepsi dari dua terdakwa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com