SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 49 kasus kekerasan seksual terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) sepanjang Januari hingga Maret 2023.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Semarang, Imran Basuki mengatakan, kasus kekerasan seksual paling banyak terjadi di wilayah Semarang Timur.
Baca juga: Satgas Kekerasan Seksual Unand Rekomendasikan 2 Mahasiswa FK Di-drop Out
"Semarang Timur mencapai 16 kasus," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (30/3/2023).
Ditambah Kecamatan Gayamsari 6 kasus, Kecamatan Tembalang 3 kasus dan Semarang Tengah berjumlah 3 kasus. Korban kekerasan seksual masih didominasi perempuan.
"Kalau ditotal korban laki-laki hanya 3 kasus," kata dia.
Dia menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kekerasan seksual terjadi di Kota Semarang, di antaranya faktor ekonomi, pendidikan dan pergaulan.
"Pemerintah Kota Semarang saat ini sedang gencar melakukan edukasi kepada masyarakat," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau (DP3A) Kota Semarang menambahkan, saat ini telah dibentuk Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA).
"Itu untuk mengurangi angka kekerasan oleh masyarakat," imbuhnya.
JPPA merupakan lembaga pelayanan perempuan dan anak korban kasus kekerasan yang berisi pengaduan, pendidikan, dan pelayanan pemantauan dengan memberdayakan potensi di lingkungan kelurahan.
"Adanya JPPA untuk menumbuhkan kesadaran, kepekaan lingkungan tentang KDRT untuk kunci keselamatan masyarakat sekitar," jelasnya
Baca juga: Banyak Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak di Banyumas, Ini Pemicunya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.