LEMBATA, KOMPAS.com - Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat gunung setinggi 1423 meter dari permukaan laut (mdpl) itu mengalami letusan sebanyak 121 kali, Rabu (29/3/2023).
Petugas Pos PGA Ile Lewotolok Yeremias Kristianto Pugel menyatakan, letusan ini disertai lontaran lava pijar ke segala arah di area puncak dan gemuruh lemah hingga sedang.
"Pada periode pengamatan pukul 00.00 Wita-24.00 Wita, terjadi 123 kali letusan dengan tinggi 300-700 meter dan warna asap putih, kelabu, serta hitam," ujar Yeremias dalam keterangannya, Kamis (30/3/2023) pagi.
Baca juga: Ternak Warga Lereng Ile Lewotolok Mendadak Mati akibat Penyakit Diare
Yeremias melanjutkan, asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100-700 meter di atas puncak kawah.
Terpantau juga cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 24.6-30 derajat celcius dan kelembaban udara 80-86 persen.
Selain itu terjadi lima kali gempa guguran dengan amplitudo 1.1-3.7 mm, durasi gempa 25-84 detik, 126 kali gempa embusan amplitudo 1.3-14.8 mm, durasi gempa 20-76 detik, tremor non-harmonik tujuh kali amplitudo 1.2-9.7 mm, durasi gempa 48-118 detik.
Kemudian, tremor harmonik 20 kali dengan amplitudo 1.2-37.9 mm, durasi gempa 65-227 detik, dua kali vulkanik dangkal amplitudo 1.4-2.5 mm, durasi gempa 9-11 detik, vulkanik dalam dua kali amplitudo 3-7 mm, durasi gempa 7-11 detik dan satu kali tektonik lokal amplitudo 9.1 mm, dengan durasi gempa 29 detik.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Lontarkan Lava Pijar Disertai Gemuruh Kuat
Yeremias mengatakan, hingga saat ini aktivitas gunung Ile Lewotolok masih level II waspada. Warga diminta tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam radius dua kilometer.
Warga tiga desa, yakni Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama disaat musim hujan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.