KOMPAS.com - Polisi berhasil membongkar kasus kematian seorang dokter paru yang bertugas di Nabire, Papua Tengah, bernama Mawartih Susanti.
Kasus itu berawal saat dokter Mawar ditemukan tewas di rumah dinasnya dengan luka parah. Polisi dan pihak keluarga melihat ada kejanggalan dalam kasus kematian dokter Mawar.
Setelah diselidiki lebih lanjut, polisi menangkap pelaku yang tak lain adalah petugas cleaning service di RSUD Nabire berinisial KW.
Baca juga: Pembunuh Dokter Paru di Nabire Ditangkap, Pelaku Ternyata Petugas Cleaning Service RSUD
Berikut ini fakta lengkapnya:
Dokter yang akrab disapa dokter Mawar ditemukan tak bernyawa di rumah dinasnya di perumahan dokter, Kelurahan Sriwini, Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3/2023) malam.
Saat itu kondisi jenazah dokter Mawar mengalami patah tulang rusak dan lebam.
Baca juga: Kondisi Hamil, Gadis 16 Tahun di Manado Dianiaya Pacar di Kamar Kos
"Ada banyak luka lebam di dada anak saya. Tulang rusuknya dan pergelangan tangannya patah. Berdasarkan foto-foto dan bukti dari kedokteran yang diberikan kepada kami," kata sang ibu korban, Martawara.
Martawara pun menilai kematian anaknya tak wajar.
Martawara sangat terpukul dengan kejadian itu. Dirinya lalu menceritakan, dokter Mawar adalah satu-satunya dokter spesialis paru di Nabire.
Mawar sudah bertugas di Nabire selama enam tahun. Menurut Martawara, anaknya itu tahun depan sudah akan pindah tugas.
"Anak saya dokter yang ditugaskan melayani masyarakat di Nabire. Jadi polisi harus ungkap ini kasus agar tidak ada lagi korban selanjutnya. Kalau kasus ini tidak diungkap, bisa-bisa tidak ada lagi dokter yang mau ke Nabire," ujarnya.
Baca juga: Motif Pembunuhan Dokter Paru di Nabire, Polisi: Pelaku Sakit Hati Ada Pemotongan Insentif Covid-19
Setelah tiga minggu melakukan penyelidikan dan meminta keterangan para saksi, polisi berhasil menangkap KW.
Penangkapan itu dikuatkan dengan hasil temuan air liur di tubuh korban saat otopsi.
"Dari hasil pemeriksaan KW mengaku bila dirinya yang melakukan pembunuhan karena sakit hati akibat honor Covid-19 dipotong," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, Rabu (29/3/2023).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.