Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Bandara Surabaya II di Nagekeo NTT Terkendala Penentuan Lokasi

Kompas.com - 28/03/2023, 14:13 WIB
Nansianus Taris,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Bekas bandara pada zaman penjajahan Jepang bernama Surabaya II di Mbay, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam proses pra pembangunan.

Namun, proses pra pembangunan ini terhenti karena tim ahli dari Kementerian Perhubungan belum bisa melakukan proses verifikasi lapangan untuk penentuan lokasi (penlok) akibat proses hukum yang ditangani Polres Nagekeo.

“Kemenhub belum bisa verifikasi lapangan untuk penlok karena terkendala proses hukum yang tidak jelas arahnya,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Nagekeo, Kasimirus Doy, Selasa (28/3/2023).

Baca juga: Polemik Penetapan Lokasi Bandara Surabaya II Mbay Nagekeo, Pemda Pastikan Lahan Sudah Bersertifikat

Dukungan dari TNI

Komandan Distrik Militer (Dandim) 1628 Ngada Letkol Czi Deny Wahyu menjelaskan, sudah ada kesapahaman soal penlok, antara Penlok 1 tahun 2011 dengan Penlok 2 tahun 2021.

Menurut dia, hampir 70-80 prersen Penlok 1 berada di tanah TNI, termasuk landasan pacu utama berada di atas tanah TNI. Sedangkan fasilitas pendukungnya seperti taxiway berada di tanah warga.

Baca juga: Soal Kasus Dugaan Korupsi Pasar Danga, Pemkab Nagekeo: Tidak Ada Penghapusan Aset Negara

Sementara itu, Penlok 2 tahun 2021 berada di tanah Pemda Nagekeo. Sementara sarana pendukungnya berada di tanah TNI.

Sehingga, pihak TNI mendukung Pemda Nagekeo untuk membangun bandara sesuai dengan Penlok 2.

“Penlok 1, main run way di atas tanah TNI, fasilitas pendukung seperti taxiway ada di tanah masyararakat. Sedangkan Penlok 2, sebenarnya murni di tanah Pemda, sarana pendukungnya ada di tanah TNI,” ungkapnya.

Deny menegaskan, merujuk pada petunjuk Komando Daerah Militer (Kodam), bila harus dibangun dengan menggunakan Penlok 1, maka butuh kajian dan koordinasi lebih lanjut dari tiga kementerian, yakni Kementrian Pertahanan, Kementerian Keuangan dan Kemeterian Perhubungan.

Lokasi Bandara Surabaya II-Mbay, Nagekeo, NTT, Rabu, (23/3/2023). (KOMPAS.com/DOK/PEMDA NAGEKEO)KOMPAS.COM/DOK/PEMDA NAGEKEO Lokasi Bandara Surabaya II-Mbay, Nagekeo, NTT, Rabu, (23/3/2023). (KOMPAS.com/DOK/PEMDA NAGEKEO)
“Penlok 1 kita punya atasan kita punya aturan, kita punya kementerian, biarlah kementerian yang berpikir. Kita tidak usah berpikir yang aneh-aneh. Semua ada mekanisme, semua ada undang-undang. Tinggal kita ikuti. Apabila itu ada di tanah Pemda, kita mendukung, TNI pasti mendukung, karena itu tidak merugikan dan justru menguntungkan,” tegas Deny.

Deny menambahkan, dengan adanya bandara terbuka, kemungkinan akan ada pembangunan batalion, fasilitas militer lain, radar untuk kepentingan militer, baik pertanahan dan keamanan, serta untuk kebutuhan Pemda dan masyarakat.

Baca juga: Diduga Terlibat Kasus Korupsi Penghapusan Aset Pasar Danga, Bupati Nagekeo: Itu Tidak Benar

Menurutnya, pihak TNI mendukung sepenuhnya pembangunan bandara itu untuk kemajuan masyarakat dan untuk pergerakan ekonomi supaya semakin tinggi.

“Yang jelas saya sampaikan bandara dan fasilitas lainya, tidak bersifat strategis nasional. Tidak akan bisa, tidak dapat di PSN-kan (Pembangunan Strategis Nasional). Karena penggunaan bandara ini tidak bersifat untuk internasional dan tidak bersifat strategis, namun karena sifat strategis hanya tingkat level kabupaten bukan nasional. Berbeda dengan kegiatan pembangunan waduk karena di situ ada pembangunan listrik tenaga air, ada untuk pengairan pertanian, ada untuk kantong-kantong air untuk persiapan dalam pertahanan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com