Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Motor yang Dikendarai Anak-anak Diamankan, Pemilik Menangis, Orangtua Datangi Polres Nunukan

Kompas.com - 28/03/2023, 13:46 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Pekan pertama Bulan Ramadhan 2023/1444 Hijriah, sekitar 22 unit motor yang dikendarai anak anak dibawah umur, diamankan Satlantas Polres Nunukan, Kalimantan Utara.

Puluhan motor ini digunakan anak-anak untuk balapan liar, dipasangi knalpot bising, dan bergerombol mengendarai motor tanpa kelengkapan berkendara, di waktu tarawih, selepas sahur dan saat Subuh.

Kasat Lantas Polres Nunukan, AKP Arofiek Aprilian Riswanto, mengatakan, Polisi sudah melakukan sosialisasi jauh jauh hari sebelum penindakan.

Baca juga: Ketika Jalanan di Tangsel Semakin Rawan Kriminal, Ada Remaja Dikeroyok dan Balap Liar Meresahkan

"Edukasi selalu kita lakukan setiap kali kita temukan anak-anak di bawah umur berkendara di jalan raya. Masuk Ramadhan, kita kembali tegaskan imbauan dan larangan itu. Kalau masih melanggar, mohon maaf, motornya kami amankan," ujarnya, Selasa (28/3/2023).

Arofiek menegaskan, butuh efek jera, dan sebuah contoh bagi anak-anak lain, agar tidak ikut ikutan mengendarai motor di jalan raya tanpa kelengkapan berkendara.

Apalagi melakukan aksi balapan liar di saat orang orang menjalankan ibadah shalat tarawih, dan shalat Subuh.

"Euforia orang beribadah di bulan suci Ramadhan sedang tinggi. Kalau mereka jalan lalu terserempet akibat aksi anak-anak kebut-kebutan di jalan, tentu akan menjadi masalah," katanya.

"Untuk itu, motor mereka kita tahan, kita amankan sementara, dan akan kita lepaskan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri," tegasnya.

Sejumlah pemilik motor menangis, Orangtua datangi Mako Satlantas

Arofiek kembali mengimbau agar orangtua tidak mudah memberikan motornya kepada si anak.

Baca juga: Aksi Remaja Lempar Petasan ke Polisi Saat Balap Liar, Setelah Ditangkap Ternyata Pelaku Curanmor

Usia anak yang motornya diamankan, terdiri dari usia SD dan SMP. Usia di mana anak-anak sedang ingin menunjukkan jati diri, dan terlihat menonjol di kalangan temannya dan orang lain.

Dengan alasan itu, mereka melakukan balap liar di lingkungan Masjid Islamic Centre, saat orang shalat tarawih.

Adu cepat di jalan protokol di Jalan TVRI, maupun melakukan freestyle di Jalan Lingkar. Termasuk memodifikasi motornya dengan knalpot racing.

"Tapi saat kami amankan motornya, ada beberapa yang menangis. Maunya agar kami tidak memberitahukan kepada ibu mereka. Padahal mereka pulang tidak bawa motor pastilah ditanya ibunya," tuturnya.

Tidak sedikit juga orangtua anak yang langsung datang ke Mako Satlantas Nunukan untuk mengurus agar motornya bisa keluar.

Baca juga: Sekelompok Pelaku Balap Liar di Singkawang Aniaya Warga hingga Babak Belur

Beberapa orangtua, mengatakan hanya memiliki satu kendaraan, sehingga jika motornya diamankan, hal tersebut menjadi kendala dalam aktivitas mereka.

"Ada juga orangtua memprotes bahwa anaknya tidak kebut-kebutan. Kami tanya mengapa anaknya diizinkan pakai motor. Ibunya menjawab, anaknya mengambil kunci motor tanpa izinnya. Kita katakan, kalau anak berani mencuri kontak motor, tidak mustahil si anak berani juga berbohong," lanjutnya.

Arofiek juga mempertegas, tidak ada toleransi atau kepengurusan motor sebelum waktu yang ditentukan, yaitu sepekan pasca-lebaran.

"Semua kebijakan dibuat untuk edukasi dan menjadi contoh nyata bagi anak lain, agar mematuhi aturan lalu lintas, dan menghormati hak pengguna jalan lain," tegasnya kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com