Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti menjelaskan, tubuh korban ledakan bahan petasan di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, ditemukan sudah tidak utuh di tempat kejadian perkara (TKP).
"Kita temukan beberapa bagian tubuh di TKP, kemudian kita periksa juga yang di RSUD Muntilan. Satu bagian tubuh dari leher sampai perut dan lutut masih ada," kata Hastry, usai olah TKP di Dusun Junjungan, Senin (27/3/2023).
Menurut dia, bagian tubuh paling parah adalah kedua kaki karena paling dekat kontak dengan sumber ledakan. Walaupun begitu, pihaknya berhasil merekonstruksi tubuh korban yang bernama Mufid (33) itu sehingga dapat dikenali oleh kerabatnya.
Salah satu warga setempat, Amin Fahrudin (68) menceritakan, rumahnya hancur usai terkena ledakan bahan petasan.
Saat kejadian itu dirinya dan keluarga sedang berada di masjid untuk shalat tarawih.
Lalu terdengar suara ledakan keras dan getarannya kuat seperti ada gempa.
"Jadi, kejadian masih melaksanakan shalat. Iya, sempat terasa getaran seperti gempa bumi," ucapnya.
Setelah itu dirinya pulang dan melihat bagian depan rumah dan atapnya roboh, serta dinding rusak parah.
(Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor : Robertus Belarminus)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: 7 Fakta Ledakan Mercon di Kaliangkrik Magelang, Tanah Bergetar hingga Ancaman Hukuman Tersangka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.