AMBON, KOMPAS.com - Kecelakaan menimpa seorang nelayan saat sedang melaut di perairan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Senin (27/3/2023).
Korban bernama Jalaludin Rumbawa (68), nelayan asal Dusun Hurnaala, Desa Tulehu, Maluku Tengah ini terbalik bersama perahunya setelah diterpa badai dan dihantam gelombang tinggi di peraiaran tersebut.
Direktur Polairud Polda Maluku, Kombes Pol Handoyo Santoso mengatakan kecelakaan laut tersebut terjadi lantaran cuaca ekstrem di periaran Pulau Haruku.
“Anggota kami mendapat laporan terkait kecelakaan laut itu dari anak korban,” kata Handoyo kepada wartawan, Senin.
Baca juga: 3 Kapal Nelayan di Probolinggo Terbakar, Pemilik Rugi Rp 3 Miliar
Dia menambahkan korban awalnya bertolak dari dusun Hurnala, Desa Tulehu untuk melaut di peraiaran Pulau Haruku pada Senin subuh. Namun saat sedang mencari ikan di periaaran tersebut, perahu korban diterpa badai dan gelombang hingga korban tenggelam.
“Korban awalnya berangkat dari Pantai Dusun Hurnala, Negeri Tulehu pada Senin subuh menggunakan perahu ketinting menuju Pulau Haruku. Tapi perahu yang digunakan korban terbalik setelah dihantam badai dan gelombang tinggi,” jelasnya.
Ia mengatakan setelah mendapatkan laporan tersebut, anggota Polairud langsung mengerahkan kapal KPC 2017 untuk mencari korban. Pencarian dilakukan dengan menyisir perairan Pulau Haruku hingga peraiaran batu Gong.
“Anggota kami langsung bergerak dengan kapal patroli melakukan pencarian terhadap korban di sekitar perairan Pulau Haruku sampai dengan perairan Batu Gong,” katanya.
Baca juga: Gelombang Laut Capai 4 Meter di Samudra Hindia Selatan, BMKG Minta Semua Kapal dan Nelayan Waspada
Dia mengungkapkan saat sedang melakukan pencarian, anggota Polairud mendapat kabar dari anak korban bahwa ayahnya telah ditemukan dalam keadaan selamat oleh warga. Korban selanjutnya dievakuasi ke kampung halamannya di Desa Tulehu Kecamatan Salahutu.
“Saat dilakukan pencarian, anggota kita mendapat telepon dari anak korban yang mengaku bahwa ayahnya sudah ditemukan dengan selamat oleh nelayan bernama Rustam sekira pukul 17.00 WIT,” katanya.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, anggota Polairud yang melakukan pencarian langsung memutuskan untuk kembali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.