Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Polisi Kecam Orangtua Remaja yang Tabrak Pelajar SMA hingga Tewas | Mantan Ketua Penolak Tambang di Wadas Terima Ganti Rugi Rp 10 Miliar

Kompas.com - 28/03/2023, 04:45 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Perkembangan kasus pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pengendara Yamaha R25 usia 15 tahun berinisial KP menyita perhatian para pembaca Kompas.com selama Senin (27/3/2023).

Remaja itu disebut telah melakukan lima pelanggaran lalu lintas yang menyebabkan tewasnya pelajar SMA di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), beberapa waktu lalu.

Pihak Polres Semarang menyayangkan adanya kejadian tersebut. Pasalnya, pelanggaran yang dilakukan KP mencerminkan kelalaian orangtuanya dalam melakukan pengawasan.

Sementara itu, mantan ketua penolak tambang batuan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jateng, Insin Sutrisno (77), mendapat uang ganti rugi sebesar Rp 10,1 miliar.

Insin menerima uang ganti rugi itu bersama 20 orang pemilik lahan lainnya yang juga terdampak penambangan batuan andesit di desa tersebut.

Penyerahan uang ganti rugi dilakukan di Kantor Cabang BRI Purworejo pada Senin (27/3/2023).

Kedua berita tersebut bersama tiga artikel lainnya mendapat banyak atensi dari para pembaca Kompas.com pada Senin (27/3/2023).

Berikut lima artikel Populer Nusantara selengkapnya:

1. Polisi minta orangtua tak izinkan anak di bawah umur berkendara

Kasat Lantas Polrestabes Semarang, AKPB Sigit menegaskan, seluruh orang dewasa, khususnya orangtua, seharusnya tidak bangga memiliki anak remaja yang berkendara di jalan raya.

“Jangan bangga kalau anak kita mengendarai motor sebelum 17 tahun, itu tidak hebat. Malah sama saja saudara-saudara memberikan mesin pembunuh supaya anak-anak kita celaka,” kata Sigit saat konferensi pers di Pos Libas Zebra Simpang Lima Semarang, Minggu (25/3/2023).

Sigit mengatakan, orangtua mestinya tidak menyepelekan perihal izin berkendara kepada anak. Apalagi perilaku berkendara anak di bawah umur di jalanan juga membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya.

“Kami dari Polrestabes Semarang mengimbau, ayo kita awasi anak-anak kita semua, adek-adek kita, saudara kita, agar anak kita sampai tujuan dengan tetap mengutamakan keselamatan,” ujar Sigit.

“Kami harap orangtua bisa memberikan pengawasan ketat untuk anaknya masing-masing. Kalau masih di bawah umur, sebaiknya tidak diizinkan mengendarai motor,” tandasnya.

Baca selengkapnya: Bocah 15 Tahun Tabrak Pelajar SMA hingga Tewas, Polisi Kecam Orangtua yang Biarkan Anaknya Berkendara Tanpa SIM

2. Mantan ketua penolak tambang di Wadas terima uang ganti rugi Rp 10 miliar

Mantan ketua penolak tambang batuan andesit di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Insin Sutrisno (77) dapat uang ganti rugi Rp 10,1 Miliar. KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO Mantan ketua penolak tambang batuan andesit di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Insin Sutrisno (77) dapat uang ganti rugi Rp 10,1 Miliar.

Kepala BPN Purworejo, Andri Kristanto membenarkan perihal besaran uang ganti rugi yang diterima Insin Sutrisno.

"Iya tadi ada yang dapat Rp 10 miliar," ucap Andri, Senin (27/3/2023).

Dia membeberkan, Insin memiliki tiga bidang lahan yang terdampak. Satu bidang lahannya yang seluas 4.555 m2, Insin menerima ganti rugi Rp 3.508.342.682, sedangkan untuk lahannya yang seluas 1.957 m2, Insin mendapat ganti rugi sebesar Rp 1.490.158.039.

"Untuk bidang lahan terakhir seluas 6.595 m2, ia.(Insin) mendapat ganti rugi sebesar Rp 5.113.838.694," bebernya.

Baca selengkapnya: Mantan Ketua Penolak Tambang Andesit di Desa Wadas Dapat Uang Ganti Rugi Rp 10,1 Miliar

3. Korban kubah masjid ambruk di Makassar bertambah

Kubah Masjid Ittifaqul Jamaah, di Jl Barukang, Kota Makassar, ambruk timpa jemaah saat hendak melaksanakan salat tarawih pada Minggu (26/3/2023) malam.KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO Kubah Masjid Ittifaqul Jamaah, di Jl Barukang, Kota Makassar, ambruk timpa jemaah saat hendak melaksanakan salat tarawih pada Minggu (26/3/2023) malam.

Korban ambruknya kubah Masjid Ittifaqul Jamaah di Jl Barukang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), bertambah menjadi 14 orang, pada Minggu (26/3/2023) malam.

Ketua Pengurus Masjid Ittifaqul Jamaah, M. Ikhsan mengatakan, kubah masjid roboh saat jemaah mendengar ceramah sebelum Shalat Tarawih dilaksanakan.

"Kejadiannya menjelang Shalat Tarawih. Kondisi lagi ramai jemaah, karena penceramah sudah naik podium," ucap Ikhsan.

Akibat kejadian tersebut, 14 orang terluka dan dilarikan ke RS Akademis, RS Angkatan Laut Jala Amari, dan Puskesmas terdekat.

"Tidak ada korban meninggal dalam kejadian tersebut. Hanya luka-luka dan sudah dibawa ke rumah sakit. Ada yang dibawa ke RS Angkatan Laut, ada yang dibawa ke RS Akademis, dan ada yang dilarikan ke Puskesmas," jelasnya.

Baca selengkapnya: Korban Ambruknya Kubah Masjid di Makassar Tambah Jadi 14 Orang

4. Mahasiswa UNS yang jatuh ke Goa Braholo ditemukan

Proses evakuasi jenasah mahasiswa UNS di Luweng Braholo, Kapanewon Tepus, Gunungkidul. Minggu (26/3/2023)Dok Basarnas Yogyakarta Proses evakuasi jenasah mahasiswa UNS di Luweng Braholo, Kapanewon Tepus, Gunungkidul. Minggu (26/3/2023)

Mahasiswa UNS yang terperosok ke dalam Luweng atau Goa Braholo, Padukuhan Ngandong, Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta, ditemukan di kedalaman 37 meter.

"Tim SAR Gabungan melaksanakan evakuasi menggunakan peralatan Vertical Rescue ke dalam Gua Braholo dengan kedalaman 37 meter, dan korban ditemukan d dasar gua," tutur Kordinator Pos Basarnas Gunungkidul, Sulis Haryanto.

Dalam keterangannya, Sulis menuturkan bahwa korban meninggal dunia, dan langsung dibawa ke RSUD Wonosari.

Korban atas nama Noval Bachrul Ulum (22) diketahui merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS yang berasal dari Tegal, Jateng.

"Dengan ditemukannya korban, pada pukul 17.30 WIB Operasi SAR Gabungan dinyatakan selesai dan ditutup," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Jatuh ke Goa Braholo Gunungkidul, Mahasiswa UNS Ditemukan di Kedalaman 37 Meter

5. Kronologi suami istri tewas ditabrak KA Penataran

Anggota polisi saat mengevakuasi sepeda motor korban yang tertabrak kereta api saat melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu, Minggu (26/3/2023).Dok. Humas Polres Malang Anggota polisi saat mengevakuasi sepeda motor korban yang tertabrak kereta api saat melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu, Minggu (26/3/2023).

Suami istri di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tewas tertabrak kereta api saat melintas di pelintasan tanpa palang pintu di Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, pada Minggu (26/3/2023).

Keduanya diketahui bernama Suryoko (54) dan Sonik (54), warga Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung.

"Karena jarak sudah dekat saat korban melintasi rel kereta api tanpa palang pintu itu, akhirnya mereka tertabrak badan kereta api hingga terpental," ungkap Kapolsek Sumberpucung, AKP Lukman Hudin, Minggu (26/3/2023).

Baca selengkapnya: Kronologi Suami Istri di Malang Tewas Tertabrak KA Penataran Saat Seberangi Pelintasan Tanpa Palang

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Titis Anis Fauziyah, Kontributor Purworejo, Bayu Apriliano, Kontributor Makassar, Hendra Cipto, Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Michael Hangga Wismabrata)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sepekan Lebih Dugaan Kasus Pemerkosaan Anak di Donggala, Polisi: Mohon Bersabar, Penyidik Terus Bekerja

Sepekan Lebih Dugaan Kasus Pemerkosaan Anak di Donggala, Polisi: Mohon Bersabar, Penyidik Terus Bekerja

Regional
Jasad Pria Ditemukan Mengapung di Perairan Pantai Nelayan Balikpapan

Jasad Pria Ditemukan Mengapung di Perairan Pantai Nelayan Balikpapan

Regional
Pemkot Malang Akan Hentikan Aktivitas Penyeberangan Sungai Gunakan Rakit

Pemkot Malang Akan Hentikan Aktivitas Penyeberangan Sungai Gunakan Rakit

Regional
5 Kasus Warga Digigit Komodo, Ada Forografer Singapura hingga Balita

5 Kasus Warga Digigit Komodo, Ada Forografer Singapura hingga Balita

Regional
10 Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan di Jambi Ditangkap

10 Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan di Jambi Ditangkap

Regional
Sempat Bebas, Eks Ketua Parpol di Aceh Kini Jadi Buronan Kasus Pembunuhan

Sempat Bebas, Eks Ketua Parpol di Aceh Kini Jadi Buronan Kasus Pembunuhan

Regional
Sopir Truk Boks Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Situbondo yang Tewaskan 4 Orang

Sopir Truk Boks Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Situbondo yang Tewaskan 4 Orang

Regional
Perjuangan Pemuda Dusun Jlamprang agar Wilayahnya Bersih, Utang Bank untuk Beli Mobil Pengangkut Sampah

Perjuangan Pemuda Dusun Jlamprang agar Wilayahnya Bersih, Utang Bank untuk Beli Mobil Pengangkut Sampah

Regional
[POPULER NUSANTARA] Sosok Lansia yang Tinggal Sendiri di Rumah Terbengkalai | Calon Kades Hibahkan Tanah Bengkok

[POPULER NUSANTARA] Sosok Lansia yang Tinggal Sendiri di Rumah Terbengkalai | Calon Kades Hibahkan Tanah Bengkok

Regional
Sejumlah Negara Lakukan Pembatasan, Bulog Jateng Sebut Impor Beras Semakin Sulit

Sejumlah Negara Lakukan Pembatasan, Bulog Jateng Sebut Impor Beras Semakin Sulit

Regional
Wapres Minta 62 Bupati Daerah Tertinggal Aktif Melakukan Intervensi

Wapres Minta 62 Bupati Daerah Tertinggal Aktif Melakukan Intervensi

Regional
Gudang Rongsok Kebakaran, 12 Rumah Warga Terdampak, BPBD Sebut Jumlahnya Bisa Bertambah

Gudang Rongsok Kebakaran, 12 Rumah Warga Terdampak, BPBD Sebut Jumlahnya Bisa Bertambah

Regional
Menunggak Pajak Ratusan Juta Rupiah, Sejumlah Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Terancam Ditutup

Menunggak Pajak Ratusan Juta Rupiah, Sejumlah Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Terancam Ditutup

Regional
Wawali Solo Cek Lokasi Kebakaran di Pasar Kliwon Solo, Sebut Pemkot Akan Bantu Warga

Wawali Solo Cek Lokasi Kebakaran di Pasar Kliwon Solo, Sebut Pemkot Akan Bantu Warga

Regional
Penyebab Kebakaran di Gudang Rongsok Pasar Kliwon Solo Diduga Bukan karena Korsleting Listrik

Penyebab Kebakaran di Gudang Rongsok Pasar Kliwon Solo Diduga Bukan karena Korsleting Listrik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com