Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sita Puluhan Ribu Petasan dan Bahan Peledak Siap Edar di Jawa Tengah

Kompas.com - 27/03/2023, 22:32 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah berhasil mengamankan bahan peledak dan puluhan ribu petasan siap edar di Jawa Tengah. 

Temuan itu merupakan hasil upaya penegakan hukum terkait peredaran petasan dan bahan peledak di wilayah ini.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Ahmad Luthfi merincikan, di wilayah hukum Banyumas, polisi mengamankan 1 unit mobil Suzuki Carry yang mengangkut 7.000 petasan. 

"Di Banyumas kita ungkap hampir 7.000 petasan, pada Jumat (24/3/2023) sekitar pukul 23.00 WIB," kata Luthfi, usai meninjau lokasi terjadinya ledakan bahan petasa di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, pada Senin (27/3/2023). 

Baca juga: Tubuh Korban Tewas akibat Ledakan Bahan Petasan di Magelang Ditemukan Tak Utuh

Dua orang pelaku sudah diamankan yaitu ES (27) dan DA (28) yang merupakan pengemudi mobil dan pemilik petasan, berikut barang buktinya. 

Di hari yang sama, di wilayah Klaten, Unit Turjawali Sat Samapta Polres setempat melaksanakan operasi pekat di sekitar Pasar Gentongan Klaten dan berhasil mengamankan 3 kardus petasan cabe berusu 25.500 petasan siap jual. 

Seorang penjual berinisial DP (22) dan barang bukti petasan sudah diamankan di Mapolres Klaten untuk proses hukum lebih lanjut.

Adapun di Brebes, pada Sabtu (25/3/2023), Polsek Jatibarang berhasil menyita sebanyak 2.280 petasan jenis cabe rawit (lidi) dan 100 petasan jenis leon.

"Ini merupakan langkah-langkah Polda Jateng. Setelah Polresta Banyumas ungkap hampir 7.000 petasan, kemudian di Batang 2,800 petasan," ujar dia.

"Sedangkan di Demak 45 kilogram bahan petasan, Kudus 15 kilogram, juga ada Brebes dan lain-lain," imbuh Luthfi.

 

Dia menegaskan, upaya penegakan hukum ini akan diteruskan supaya menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk tidak bermain-main dengan petasan maupun kembang api karena termasuk tindakan melanggar undang-undang.

"Saat puasa dan menjelang Lebaran ini kami imbau masyarakat tidak main-main dengan petasan ataupun kembang api, itu melanggar Pasal 1 UU Nomor 12 Tahun 1951, tentang bahan peledak ancaman hukumannya berat yaitu hukuman mati, seumur hidup, dan maksimal 20 tahun penjara," tegas Luthfi.

Baca juga: Soal Ledakan Petasan di Magelang, Ganjar Wanti-Wanti Masyarakat: Bahaya, Jangan Mercon-Merconan Lagi

Luthfi meminta agar masyarakat juga mengetahui regulasi tersebut sehingga kejadian meledaknya bahan petasan tidak terulang lagi.

Seperti diketahui sebelumnya, seorang warga atas nama Mufid (33) tewas dengan luka parah, 3 orang lainnya luka-luka dan 11 rumah rusak akibat ledakan diduga berasal bahan-bahan petasan di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar pukul 20.10 WIB, Minggu (26/3/2023). 

Satu tersangka atas kasus ini telah diamankan berikut barang bukti sebanyak 10 kilogram bahan peledak.

Dugaan kuat, ledakan itu akibat bahan-bahan petasan yang sedang diracik oleh korban.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ayah Cabuli Anak Tiri di NTT, Terpergok Istri

Ayah Cabuli Anak Tiri di NTT, Terpergok Istri

Regional
Digerebek Polisi, Pengedar Narkoba Loncat dari Lantai 3 Hotel

Digerebek Polisi, Pengedar Narkoba Loncat dari Lantai 3 Hotel

Regional
Satgas Damai Cartenz Temukan 1 Jenazah Anggota KKB Pegunungan Bintang

Satgas Damai Cartenz Temukan 1 Jenazah Anggota KKB Pegunungan Bintang

Regional
4 Anggota KKB Dilumpuhkan di Pegunungan Bintang

4 Anggota KKB Dilumpuhkan di Pegunungan Bintang

Regional
Mengenal Komunitas Barstunt Semarang, Andalkan Tiang Besi dan Kekuatan Tubuh

Mengenal Komunitas Barstunt Semarang, Andalkan Tiang Besi dan Kekuatan Tubuh

Regional
Korban 'Bullying' di Cilacap Alami Lebam dan Patah Tulang Rusuk

Korban "Bullying" di Cilacap Alami Lebam dan Patah Tulang Rusuk

Regional
Petambak di Karimunjawa Tolak Tambak Udang Ditutup, Disebut Belum Ada Kajian

Petambak di Karimunjawa Tolak Tambak Udang Ditutup, Disebut Belum Ada Kajian

Regional
Kasus 'Bullying' di Cilacap, Kakak Korban: Kami Minta Keadilan yang Seadil-adilnya

Kasus "Bullying" di Cilacap, Kakak Korban: Kami Minta Keadilan yang Seadil-adilnya

Regional
Universitas Andalas Temukan Dugaan Penyelewengan Dana Kemahasiswaan Rp 613 Juta

Universitas Andalas Temukan Dugaan Penyelewengan Dana Kemahasiswaan Rp 613 Juta

Regional
[POPULER NUSANTARA] Viral Video Truk Rombongan TNI Diadang Minibus | Ormas Geruduk Mie Gacoan Medan

[POPULER NUSANTARA] Viral Video Truk Rombongan TNI Diadang Minibus | Ormas Geruduk Mie Gacoan Medan

Regional
Cerita Hakim MK Saldi Isra 4 Kali Gagal Masuk Perguruan Tinggi

Cerita Hakim MK Saldi Isra 4 Kali Gagal Masuk Perguruan Tinggi

Regional
Prakiraan Cuaca di Semarang Hari Ini, 30 September 2023: Siang Cerah Berawan, Suhu 35 Derajat Celcius

Prakiraan Cuaca di Semarang Hari Ini, 30 September 2023: Siang Cerah Berawan, Suhu 35 Derajat Celcius

Regional
Naik Status, Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda Resmi Jadi Objek Vital Nasional

Naik Status, Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda Resmi Jadi Objek Vital Nasional

Regional
Tekan Angka Kriminalitas di Kupang, Polisi Sita 235 Liter Miras Lokal

Tekan Angka Kriminalitas di Kupang, Polisi Sita 235 Liter Miras Lokal

Regional
Geger 'Bullying' Siswa SMP Cilacap, KPAI Turun Tangan

Geger "Bullying" Siswa SMP Cilacap, KPAI Turun Tangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com