SEMARANG, KOMPAS.com - Masjid Jami Pekojan yang terletak di Purwodinatan, Semarang Tengah, memiliki tradisi unik setiap bulan Ramadhan. Selain melakukan kegiatan ibadah bulan Ramadhan, masjid ini selalu menghidangkan makanan khas Gujarat untuk berbuka puasa, namanya Bubur India.
Seorang pria berpeci tampak sibuk mengaduk adonan di atas tungku api yang panas. Aroma harum dari bumbu-bumbu yang telah dicampur menjadi adonan seolah memenuhi kawasan dapur Masjid Jami Pekojan.
Setelah masak, Bubur India lantas dituang ke mangkuk warna-warni yang nantinya dihidangkan di serambi masjid. Tidak hanya bubur, ada juga gelas berisi teh maupun susu dan takjil lainnya, seperti buah-buahan dan wingko babat.
Baca juga: Sejarah dan Filosofi Kolak, Bukan Sekadar Takjil di Bulan Ramadhan
Ketua Takmir Masjid Jami Pekojan, Ali Bahrun mengatakan, sajian Bubur India di Masjid Jami Pekojan ini telah ada sejak kurang lebih satu abad lalu.
Dirinya menyebut, sajian tersebut merupakan tradisi yang dulunya dibawa oleh para pedagang pendiri Masjid Jami Pekojan yang berasal dari Gujarat.
"Kebetulan pas Ramadhan mereka sering berbuka di sini dengan bubur. Sehingga sejak itu kami lestarikan sampai sekarang," ucap Ali kepada Kompas.com, Senin (27/3/2023).
Bubur India ini memiliki rasa khas dari bahan rempah-rempah, seperti kayu manis, kapulaga, cengkeh, sere, dan lain-lain. Tak heran, jika sajian ini memberi kesan hangat saat menyantap.
Agar lebih lengkap, imbuh Ali, Bubur India ditambahkan dengan campuran lauk yang berbeda di setiap harinya. Mulai dari jipang, buncis, gule, hingga terong.
"Yang pasti, cita rasanya tetap berbeda dengan bubur lainnya," ucap pria keturunan Gujarat itu.
Proses pembuatan Bubur India ini membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Dalam satu hari, Ali menyebut, Masjid Jami Pekojan menyiapkan sekiranya 200 porsi Bubur India untuk masyarakat Kota Semarang yang datang ke masjid.
Tak heran sejak siang, sejumlah warga menyiapkan bubur khas Gujarat itu.
"Biasanya pukul 16.30 WIB, bubur, minum, dan takjil sudah disiapkan di serambi masjid. Lalu ada kajian sampai Maghrib, dan melakukan buka bersama," ucap Ali.
Baca juga: Larang ASN Gelar Bukber, Pj Gubernur Banten: Lebih Baik Bagi Takjil di Lampu Merah
Ali menyebut, selain lezat dan nikmat, Bubur India memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh.
Sementara itu, salah satu jemaah Masjid Jami Pekojan, Miskiyyah, mengaku, baru pertama kali mencicipi Bubur India tersebut. Menurut dia, sajian Bubur India di masjid ini sangatlah unik sehingga, patut dilestarikan oleh masyarakat setempat.
"Baru pertama kali kesini, tau pun dari teman," jelas Miskiyyah.
Dia mengaku, sangat terkesan dengan momen buka bersama di Masjid Jami Pekojan. Hal ini lantaran bisa menolong sesama umat muslim yang sedang melakukan perjalanan seperti mereka.
"Bagus, karena bisa menambah solidaritas antar muslim. Dan bisa membantu para musyafir seperti kita," pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.