Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Payung Elektrik Rp 42 Miliar di Masjid Agung Annur Pekanbaru Rusak Diterpa Badai

Kompas.com - 27/03/2023, 15:03 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Payung elektrik di halaman Masjid Agung Annur Pekanbaru, Riau, rusak akibat diterpa angin kencang dan hujan es.

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (25/3/2023) sore, menyebabkan dua payung elektrik yang rusak cukup berat.

Salah satu payung elektrik itu tampak mengalami robek yang cukup lebar. Terpal atau kain payung menjulai ke bawah hingga menyentuh lantai.

Baca juga: Letuskan Petasan ke Arah Masjid, Seorang Remaja Tewas Diamuk Massa

Sejumlah pekerja yang berada di lokasi tengah berupaya memperbaiki dan menyambung terpal payung yang robek itu menggunakan perekat dan dibantu alat pemanas.

Ketua Harian Masjid Agung Annur, Zulhendri Rais membenarkan rusaknya dua payung elektrik tersebut.

"Ada dua payung elektrik yang rusak. Karena sabtu kemarin ada hujan badai dan hujan es di Pekanbaru. Tadi kita lihat orang-orang sudah mulai memperbaikinya. Kita berharap, nantinya tetap bisa kita pakai halaman masjid ini untuk shalat Idul Fitri," ujar Rais saat diwawancarai wartawan, Senin (27/3/2023).

Untuk diketahui, anggaran pembangunan 6 payung elektrik di Masjid Agung Annur Pekanbaru ini sangatlah besar, yaitu Rp 42 miliar.

Baca juga: Masjid di Makassar yang Kubahnya Ambruk Ditutup Sementara, Kegiatan Ibadah Dialihkan ke Tenda

Payung elektrik ini dibuat untuk mempercantik pekarangan masjid, yang menjadi mirip seperti Masjid Nabawi.

Pembangunan payung elektrik itu dibiayai dengan APBD Provinsi Riau.

 

Pembangunan payung elektrik ditargetkan sudah bisa digunakan minggu kedua Ramadhan 2023 ini.

Sebelumnya, progres pengerjaannya sudah mencapai 90 persen. Namun, dua payung elektrik rusak akibat diterpa badai.

Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, Thomas Larfo Dimiera menyebut, payung elektrik itu tidak tahan angin kencang dan hujan.

"Payung masjid ini memang fungsinya bukan untuk menahan angin kencang atau hujan lebat. Tetapi, untuk menahan panas di siang hari," kata Thomas saat diwawancarai wartawan, Senin.

Baca juga: Biaya Pengobatan Korban Ambruknya Kubah Masjid di Makassar Ditanggung Pemerintah

Sebelum digunakan, pihaknya mencoba membuka payung tersebut.

Namun, belum sempat ditutup dilanda cuaca ekstrem, sehingga menyebabkan beberapa tiang penahan payung bengkok dan ada yang patah.

Dia mengatakan, untuk perbaikannya masih menjadi tanggung jawab dari kontraktor PT. Bersinar Jesstive Mandiri, sampai selesai dan digunakan.

Dijelaskan Thomas, meski proses pengerjaan penataan infrastruktur kawasan Masjid Agung Annur masa perpanjangan kedua sudah habis. 

Baca juga: Video Pesta Ulang Tahun Anak Sekda Riau Digelar di Hotel Bintang 5 Jakarta, Hariyanto: Itu Sudah Lama

Kendati demikian, kontraktor masih berkewajiban memperbaiki tanpa ada tambahan anggaran dari pemerintah.

"Kontraktor bertanggung jawab untuk perbaikan. Untuk masa perpanjangan kedua memang sudah habis, tapi dengan kejadian ini tidak bisa kita paksakan. Kita sudah rapatkan, masih ingin tahu berapa lama perbaikan. Ini kejadian alam tidak bisa berbuat apa-apa. Dari pihak pengawas kami minta untuk buat justifikasi perbaikan," kata Thomas.

Menurutnya, progres pembangunan payung elektrik ini sudah 90 persen. 10 persen sisanya penyempurnaan payung eletriknya.

Kemudian, untuk progres pengerjaan lantai keramik sudah 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com