BINTAN, KOMPAS.com - Kawasan pantai mulai dari Desa Teluk Bakau, Desa Malang Rapat hingga Desa Mapur, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) kembali tercemar lumpur minyak hitam (sludge oil).
Tidak saja merusak pasir putih bibir pantai tersebut, minyak ini juga membuat berkurangnya mata pencarian nelayan sekitar.
Said (36) nelayan Malang Rapat mengaku jengkel dengan kejadian ini, pasalnya kejadian ini merupakan bukan kejadian pertama kali di wilayahnya, bahkan musiman.
"Hampir setiap tahun, pasti ada cemaran lumpur minyak hitam ini," kata Said kepada Kompas.com melalui telepon, Minggu (26/3/2024).
Baca juga: Bongkahan Batu Bara yang Terbawa Arus Kotori Pesisir Aceh Barat
Said berharap ada solusi dari pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, karena keberadaan lumpur minyak hitam ini membuat ekosistim laut punah.
"Bagaimana kami mau melaut, jangankan ikan, jaring aja ditebar, yang nyangkut lumpur minyak hitam ini," gerutu Said.
Senada juga diungkapkan Usman (42), nelayan Desa Mapur ini juga mengaku kesal dengan keberadaan lumpur oli hitam yang mencemari bibir pantai di desa tersebut.
"Kemarin masih sedikit dan sempat kami para warga membersihkannya, eh minggu paginya kembali datang dan lebih banyak," kata Usman.
Usman mengaku kejadian ini memang kerap terjadi setiap tahunnya, namun bukan alasan untuk tidak bisa diatasi.
"Lumpur oli hitam ini diduga berasal dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan Operational Port Limited (OPL). Di mana ZEE merupakan perairan internasional 12 mil laut dari garis pangkal pulau. Kami masyarakat menduga lumpur minyak ini sengaja dibuang, kalau tumpahan, tidak mungkin sebanyak ini," terang Usman.
Baca juga: Limbah Minyak Hitam Kembali Cemari Pesisir Pantai Bintan
Usman berharap ada solusi dari Pemerintah, baik pusat maupun Pemkab Bintan, agar hal ini tidak menjadi suatu penyakit musiman.
"Kalau sudah seperti ini, kami tidak bisa melaut. Karena kalau kami paksanakan melaut, yang ada jaringan kami rusak akibat lumpur minyak hitam ini," beber Usman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.