Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bubarkan Sekelompok Remaja di Malang yang Hendak Perang Sarung, 1 Orang Bawa Pedang

Kompas.com - 26/03/2023, 14:09 WIB
Imron Hakiki,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sekelompok remaja di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang diamankan polisi karena diduga hendak melakukan aksi perang sarung, Sabtu (25/3/2023) dini hari.

Mereka ditangkap saat menumpangi angkot dan sebagian lagi mengendarai sepeda motor di Jalan Segaluh Barat, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Menurut polisi, para remaja itu mengakui hendak memenuhi undangan perang sarung melalui media sosial. Polisi juga menemukan seorang remaja dalam kelompok itu membawa pedang.

Baca juga: Bawa Senjata Tajam Saat Perang Sarung, 3 Remaja di Bogor Ditangkap Polisi

"Dari puluhan anak-anak itu hanya satu yang dewasa berusia 19 tahun, sedangkan lainnya masih anak-anak di bawah umur. Rata-rata masih duduk di bangku SMP dan SMA," ungkap Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik melalui sambungan telepon, Minggu (26/3/2023).

Polisi kemudian menangkap sejumlah remaja beserta beberapa barang bukti ke Mapolsek Dampit untuk dimintai keterangan dan pendataan.

"Barang bukti yang kami amankan di antaranya sarung yang telah dimodifikasi sebagai sarana perang. Bahkan ditemukan juga sebilah pedang yang dibawa mereka," ujarnya.

Setelah mendapat pembinaan, polisi memanggil orang tua masing-masing remaja untuk menjemput anaknya sekaligus menyampaikan pesan agar lebih aktif mengawasi anak-anaknya.

Baca juga: Perang Sarung di Purworejo, Kejar Musuh sampai ke Perkampungan, Akhirnya Ditangkap Warga

"Kami juga memberitahukan pihak sekolah sebagai efek jera dan menjadi catatan tersendiri bagi peserta tawuran yang masih bersekolah," jelas Taufik.

Khusus untuk seorang remaja yang kedapatan membawa pedang, polisi melakukan pemeriksaan secara intensif. Jika terdapat unsur pidana, akan dilakukan proses sesuai hukum yang berlaku.

“Saat ini masih dilakukan pemeriksaan kepada yang bersangkitan, terkait motif dan kepemilikan senjata tajam,” ujarnya.

Taufik mengatakan patroli tawuran sarung dan menangkap belasan remaja itu dilakukan atas dasar keluhan masyarakat terkait adanya perang sarung yang meresahkan masyarakat.

Polisi langsung bergerak melakukan penyelidikan dan menggelar patroli skala besar untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas selama bulan Ramadhan.

Baca juga: Perang Sarung Diisi Batu, Belasan Remaja di Bantul Ditangkap Polisi

Taufik menegaskan bahwa kegiatan perang dilarang keras, karena berpotensi mengganggu ketertiban dan berbahaya.

"Apalagi berdasarkan pantauan selama ini, antar kelompok satu dengan lainnya tidak saling mengenal. Sehingga ketika kegiatan berlangsung berpotensi menimbulkan gesekan dan bisa memancing keributan," ujarnya.

"Belum lagi potensi bahaya lainnya, misalnya sarung diisi dengan batu atau senjata tajam yang bisa melukai satu sama lain," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seluruh Guru di Kabupaten Semarang Iuran Demi Pembangunan Gedung PGRI

Seluruh Guru di Kabupaten Semarang Iuran Demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com