Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekanbaru Dilanda Hujan Es, Warga Terkejut

Kompas.com - 25/03/2023, 19:56 WIB
Idon Tanjung,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Hujan es melanda wilayah Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/3/2023) sore. Fenomena langka ini pun membuat warga terkejut.

Menurut warga, durasi hujan es berlangsung cukup lama.

"Hujan es turun sekitar jam 17.00 WIB. Lama juga hujan esnya, sekitar setengah jam," ujar Gangsar (35), salah satu warga Kecamatan Tampan, Pekanbaru, saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu.

Gansar menceritakan, awalnya cuaca mendung. Tak lama kemudian turun hujan. Namun, suara hujan turun begitu kuat menimpa atap rumahnya.

Baca juga: Hujan Es Terjadi di Surabaya, Ini Penjelasan BMKG

"Suara hujan sangat kuat. Pas saya keluar rupanya hujan es. Saya seketika terkejut," kata Gangsar.

Dia bersama beberapa tetangganya keluar rumah melihat hujan es dengan rasa takjub, sambil memungut beberapa butiran es.

Awalnya hujan es yang turun berukuran kecil. Namun, lama kelamaan semakin besar sebesar kelereng.

"Ya, takjublah kami, jarang-jarang ada hujan es. Apalagi bulan puasa. Kata mertua saya dulu pernah hujan es di Pekanbaru sekitar tahun 1997," sebut Gangsar.

Warga lainnya, Hendra (40) juga merasa kagum melihat fenomena alam langka ini. Dia juga sempat mengumpulkan beberapa butiran es yang turun dari langit.

"Tadi pas hujan es turun berserakan di halaman rumah, terus kami kumpulkan. Ya, kagum melihat fenomena ini," kata warga Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, ini.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyampaikan, fenomena hujan es hari ini disebabkan oleh pemanasan yang cukup tinggi.

"Fenomena hujan es yang terjadi hari ini, disebabkan oleh pemanasan yang cukup tinggi, yang dimulai dari pagi hingga siang, dan sore hari. Sehingga, proses pembentukan awan menjadi masif," kata Prakirawan BMKG Pekanbaru, Yasir kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Sabtu.

Yasir mengatakan, hujan es ini biasanya juga terjadi pada masa-masa transisi cuaca.

"Fenomena yang biasa terjadi biasanya angin puting beliung dan hujan es," kata Yasir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com