Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Agung Kauman Semarang, Masjid Berusia 133 Tahun yang Umumkan Kemerdekaan Indonesia

Kompas.com - 24/03/2023, 23:16 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Masjid Agung Semarang atau sering dikenal dengan Masjid Kauman Semarang disebut sebagai masjid tertua di Kota Semarang.

Masjid yang terletak di Jalan Aloon-aloon Barat, Bangunharjo, Kota Semarang ini ternyata menyimpan banyak cerita sejarah.

Tampak depan, Masjid Kauman berdiri kokoh dan besar dengan perpaduan cat berwarna hijau. Di samping sudut masjid, terdapat pula menara yang menjulang tinggi. Berdasarkan data arsip Masjid Kauman Semarang, bangunan ini berdiri sejak ratusan tahun lalu lalu, tepatnya pada 13 November 1890.

Sekretaris Takmir Masjid Kauman, Muhaimin menuturkan, masjid tersebut sudah empat kali dibangun ulang dan masih bertahan hingga saat ini.

Baca juga: Selama Ramadhan, Pemprov Sumbar Siapkan Rp 10 Miliar untuk Bantu Pembangunan 240 Masjid

"Pertama di daerah Mugas. Kedua di Bubakan, karena ada geger Pecinan terbakar, lalu ketiga dibangun di sini. Terus sempat terbakar lagi. Baru dibagunlah ini yang keempat," jelas Muhaimin kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Salah satu hal unik yang ada pada bangunan bangunan Masjid Kauman Semarang ini adalah adanya atapkhas Jawa yang bertingkat tiga atau tajuk tumpang tiga. Tentu, atap tersebut memiliki arti filosofis.

Lebih jelas Muhaimin menuturkan, tajuk tumpang tiga diartikan sebagai tingkatan derajat manusia. Pertama, yaitu Islam yakni orang tersebut sudah membaca dua kalimat syahadat dan melakukan shalat.

"Setelah Islam, harus diisi dengan keimanan. Sedangkan ketiga, derajat ihsan. Di mana ketika seseorang melakukan ibadah itu serasa melihat Allah SWT atau memiliki keyakinan bahwa Allah SWT melihatnya," ucap dia.

Setelah mencapai tiga tingkatan tersebut, seseorang akan mencapai derajat paling atas yang terdapat di mustaka masjid yaitu lafadz Allah, atau disebut dengan tingkatan ma'rifatullah.

Baca juga: Tertangkap Basah Curi Sepeda di Halaman Masjid, Pria di Gresik Diamuk Massa

Bangunan Masjid Kauman ini ternyata didesain oleh seorang arsitek dari Belanda bernama Ir. G. A. Gambier. Bahkan menurutnya, atap Masjid Kauman ini terbuat dari seng yang ada sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Tak heran, atap Masjid Kauman masih awet dan kuat hingga saat ini.

"Itu bukan sembarang seng yang biasa ditemui. Karena seng pada zaman 1880-an mahal dan langka," ucap Muhaimin.

Tempat mengumumkan kemerdekaan

Terlepas dari itu, ada pula mimbar di Masjid Kauman Semarang yang konon pernah digunakan untuk mengumumkan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tahun 1945. Hal tersebut dibenarkan oleh Muhaimin

Diceritakan oleh Muhaimin, saat peristiwa Kemerdekaan RI, ada seorang aktivis perjuangan sekaligus pengurus Masjid Kauman bernama dr. Agus. Tepat pukul 10.00 WIB pada hari Jum'at,17 Agustus 1945, dr. Agus mendengar berita siaran melalui radio.

Menjelang waktu dzuhur, dr. Agus bergegas pergi ke masjid. Sebelum melaksanakan shalat Jumat, dia lantas naik ke mimbar untuk memgumumkan kemerdekaan Indonesia kepada jemaah.

Baca juga: Cerita Jemaah Buka Puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Kaget Ditegur karena Salah Duduk Saat Pembagian Takjil

"Iya, dulu mimbar ini digunakan untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Secara tidak langsung, semua orang juga tahu bahwa Indonesia telah merdeka," ucap Muhaimin.

Dari peristiwa itu, Muhaimin menyebut, Masjid Kauman pernah didatangi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1953. Orang nomor satu di Indonesia saat itu menyampaikan ucapan terima kasih pada pidatonya.

"Saat itu beliau menyempatkan datang untuk melaksanakan shalat Jumat dan berpidato. Yang isinya ucapan terima kasih karena Masjid Kauman karena menjadi tempat memproklamirkan kemerdekaan Indonesia di Semarang," pungkas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

12 Orang Ditangkap Saat Pesta Narkoba di Tempat Karaoke Tanjung Balai

12 Orang Ditangkap Saat Pesta Narkoba di Tempat Karaoke Tanjung Balai

Regional
Di Balik Kasus Siswi SMK di NTT Gantung Diri Diduga Malu Foto Pribadi Tersebar

Di Balik Kasus Siswi SMK di NTT Gantung Diri Diduga Malu Foto Pribadi Tersebar

Regional
Lahan Gambut Terbakar di Kampar, Memperparah Kabut Asap Karhutla

Lahan Gambut Terbakar di Kampar, Memperparah Kabut Asap Karhutla

Regional
Kronologi Kecelakaan Mobil Damkar di Bima dan Tewaskan 2 Petugas

Kronologi Kecelakaan Mobil Damkar di Bima dan Tewaskan 2 Petugas

Regional
Jatuh dari Motor, Kapolsek Geyer Grobogan Meninggal Dunia

Jatuh dari Motor, Kapolsek Geyer Grobogan Meninggal Dunia

Regional
Polisi Tangkap 1 Orang Pelaku Tawuran yang Bikin Resah Warga Ponorogo

Polisi Tangkap 1 Orang Pelaku Tawuran yang Bikin Resah Warga Ponorogo

Regional
5 Warga Jambi Tenggelam di Sungai Batanghari, 2 Selamat dan 3 Hilang

5 Warga Jambi Tenggelam di Sungai Batanghari, 2 Selamat dan 3 Hilang

Regional
Mobil Damkar Terguling di Kota Bima, 2 Petugas Tewas dan 1 Terluka

Mobil Damkar Terguling di Kota Bima, 2 Petugas Tewas dan 1 Terluka

Regional
Jambi Darurat Asap, Pemerintah Tutup Semua Sekolah Selama 3 Hari

Jambi Darurat Asap, Pemerintah Tutup Semua Sekolah Selama 3 Hari

Regional
Kisah Pilu Siswi SMA di NTT Bunuh Diri karena Malu Foto Pribadinya Tersebar di Medsos

Kisah Pilu Siswi SMA di NTT Bunuh Diri karena Malu Foto Pribadinya Tersebar di Medsos

Regional
Temui Gus Najih, Anies Baswedan: Saya Mohon Doa dan Petunjuk

Temui Gus Najih, Anies Baswedan: Saya Mohon Doa dan Petunjuk

Regional
Sopir di NTT Dibunuh OTK Saat Bantu Pasang Listrik di Rumah Warga

Sopir di NTT Dibunuh OTK Saat Bantu Pasang Listrik di Rumah Warga

Regional
Bukan Penculikan, Ini Kesaksian Perempuan yang Teriak Minta Tolong dari Dalam Mobil

Bukan Penculikan, Ini Kesaksian Perempuan yang Teriak Minta Tolong dari Dalam Mobil

Regional
Aktivitas Penerbangan di Bandara Pekanbaru Terhambat akibat Kabut Asap Karhutla

Aktivitas Penerbangan di Bandara Pekanbaru Terhambat akibat Kabut Asap Karhutla

Regional
Tradisi Meludan Wengi di Gorontalo, Kumpulnya Warga Jawa Tondano Saat Maulid Nabi

Tradisi Meludan Wengi di Gorontalo, Kumpulnya Warga Jawa Tondano Saat Maulid Nabi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com