KUPANG, KOMPAS.com - Rita Rutang Manggi, bocah berusia 5 tahun asal Desa Pinduhurani, Kecamatan Tabundung, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas terseret banjir.
Dia terseret banjir bersama ibunya, Kahi Ata (39), saat menyeberang sungai di Desa Pinduhurani yang sedang meluap akibat banjir.
"Kejadiannya kemarin siang sekitar pukul 14.10 Wita," kata Kepala Kepolisian Resor Sumba Timur Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fajar Widyadharma kepada Kompas.com, Jumat (25/3/2023).
Baca juga: 3 Pria di Sumba Timur NTT Ditangkap atas Pencurian Sapi
Fajar menuturkan, kejadian itu bermula saat hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Tabundung sejak pagi hingga siang. Hujan itu membuat sungai meluap.
Kahi Ata bersama anaknya yang berada di desa tetangga, hendak kembali ke rumahnya dengan melewati sungai.
Karena arus sungai deras, keduanya lalu memutuskan mampir di rumah kerabat sambil menunggu arus sungai berkurang.
Baca juga: Bertemu Gubernur NTT, Menteri KP Bahas Pembangunan Shrimp Estate di Sumba Timur
Sekitar pukul 14.05 Wita, hujan mulai mereda. Ibu anak ini pun berpamitan dan melanjutkan perjalanan melewati sungai tersebut.
Namun, nahas bagi keduanya. Saat menyeberangi sungai itu, banjir susulan tiba-tiba datang dan menyeret keduanya.
Derasnya banjir, membuat sang anak terlepas dari pegangan ibunya hingga terseret arus banjir.
Anggota kepolisian yang menerima informasi kejadian itu langsung menghubungi petugas medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Malahar.
“Polisi bersama warga melaksanakan upaya pencarian dan mengevakuasi korban,” kata Fajar.
Saat ditemukan, bocah malang itu sudah meninggal dunia. Sementara sang ibu berhasil selamat.
Jenazah bocah itu kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan sambil menunggu pemakaman.
Baca juga: Air Terjun Tanggedu di Sumba Timur: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute
Menurut Fajar, secara geografis, Desa Pinduhurani merupakan daerah aliran sungai.
Di wilayah tersebut tidak tersedia fasilitas jembatan penghubung antar dusun dan tidak ada alternatif jalan lain selain melewati sungai.
Terhadap kejadian itu, Fajar mengimbau kepada warga lainnya agar hati-hati saat menyeberangi sungai saat hujan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.